Rute Mendebarkan Jalur Jengkoang di Lereng Arjuno, Kota Batu

Jeep Willys dan awak media menyusuri jalur Jengkoang dalam Capacity Building and Media Gathering. Diselenggarakan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur.-Edi Susilo-HARIAN DISWAY
Sampai ke bukit Jengkoang, kami rehat sejenak warung kopi Putuk Gede. Sambil minum kopi robusta khas lereng Arjuno. Juga memamah pisang goreng. Kudapan hangat yang sedikit membantu mengusir hawa dingin.
Dalam perjalanan, jeep yang kami tumpangi sempat mogok. Persneling mobil keluaran tahun 1946 itu tak bisa dipindah. Kaku. Tak bisa digerakkan.
Menyusuri jalur Jengkoang di lereng Gunung Arjuno. Medannya lumayan ekstrem.-Edi Susilo-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup
Rekan Hari, sesama driver yang berada di belakang, berjalan mengampiri. "Ada apa ?" tanyanya. Dijawab Hari dengan guyonan. "Biasa, kalau diajak kerja malah rewel." Keduanya tersenyum. Sementara kami bertiga yang duduk di jeep hanya terdiam.
Hari lantas mengeluarkan kunci ring ukuran 12. Dua baut yang menempel dan mengikat persneling dan body mobil dibongkar.
Gagang persneling dilepas. Lalu dimasukan lagi ke tempat semula. Tak lama kemudian, persneling bisa digunakan lagi. Mobil pun kembali menderu.
BACA JUGA:Mendaki Bukit Perahu di Gunung Bromo, Berburu Sunrise
Sepanjang perjalanan, di tengah spot yang bikin deg-degan jantung itu, jalur Jengkoang juga menawarkan pemandangan indah. Kebun apel berderet-deret di apit kebun jeruk dan lemon.
Bukan sekadar hiburan mata, wisata jeep Batu juga memanjakan hidung. Aroma harum bunga mawar tercium samar-samar. Tersapu semilir sejuk angin di lereng Gunung Arjuno. Jajaran pinus yang rapat menambah aroma segar sepanjang perjalanan.
Beruntung, di sepanjang perjalanan itu kami ditemani oleh Hari. Yang telah mengenal kawasan Batu selama lebih dari setengah abad. Jenis tanaman yang kami tanyakan hampir semuanya dapat ia jawab.
BACA JUGA:7 Tip Mendaki Gunung di Musim Hujan
Misalnya, saat melintasi kebun dengan pepohonan berdaun perak. Ia menangkap rasa penasaran kami. "Itu pohon mimosa," katanya. Pohon yang daun dan batangnya digunakan sebagai dekorasi hias. Terutama dalam acara hajatan.
Saat ini, banyak petani bunga di Batu menanam bibit yang tak hanya sebagai kebutuhan tanaman hias. Tapi juga tanaman potong yang dipakai untuk dekorasi berbagai acara.
Jeep Willys yang membawa awak media menyusuri jalur Jengkoang di lereng Gunung Arjuno.-Edi Susilo-HARIAN DISWAY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: