Sponsor Judi Kuasai Liga Inggris, Dipakai Lebih dari Separuh Tim!

Sponsor Judi Kuasai Liga Inggris, Dipakai Lebih dari Separuh Tim!

Ilustrasi jersey tim Liga Inggris yang menggunakan sponsor judi-Instagram @classicfootballshirts-


Fulham menjadi tim Liga Inggris pertama yang menggunakan sponsor judi-Instagram @classicfootballshirts-

Fulham menjadi klub pertama yang memiliki sponsor perjudian di kaus mereka pada musim 2002/2003. Sejak saat itu, banyak klub lain mengikuti jejak mereka.

Data menunjukkan bahwa pada 2022/2023, sebanyak 55 persen klub di Liga Inggris memiliki sponsor perjudian. Angka itu  meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada pergeseran dalam kebijakan, sponsor perjudian tetap mendominasi.


Grafik kenaikan penggunaan sponsor judi tim-tim Liga Inggris-Instagram @classicfootballshirts-

Grafik menunjukkan tren sponsor perjudian di Liga Primer sejak 2002. Dari tidak adanya sponsor perjudian di awal berdirinya liga, kini sponsor perjudian telah mengambil alih 55 persen dari seluruh sponsorship.

Sementara itu, kategori lain seperti maskapai penerbangan dan keuangan masih mendominasi namun tidak sekuat sponsor perjudian.

BACA JUGA:Opta Prediksi Man United Finis di Peringkat 14 Liga Inggris, Setuju?

BACA JUGA:Arteta Deklarasi Perang untuk Liverpool di Perburuan Juara Liga Inggris!

Kebijakan Sponsor Liga Inggris


ilustrasi foto sponsor judi di lengan jersey tim Liga Inggris-Instagram @classicfootballshirts-

Dengan larangan yang direncanakan mulai musim 2026/2027, banyak klub harus menyesuaikan diri. Namun, larangan tersebut tidak sepenuhnya melarang sponsor perjudian.

Mereka masih dapat beriklan di lengan kaus dan papan iklan. Hal itu menunjukkan bahwa ada usaha untuk mengurangi pengaruh perjudian dalam sepak bola. 

Tapi, langkah-langkah yang diambil mungkin tidak cukup untuk menghilangkan hubungan antara olahraga dan industri perjudian.

Keterlibatan sponsor perjudian dalam olahraga, terutama sepak bola, menimbulkan pertanyaan etis. Banyak yang berargumen bahwa sponsor itu dapat memberikan dampak negatif.

Terutama bagi generasi muda yang mengidolakan pemain dan klub mereka. Apakah Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) harus mengambil langkah lebih jauh untuk melindungi pemain dan penggemar dari dampak negatif perjudian? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber