Terbitkan SE, Gubernur Khofifah Perkuat Antisipasi Gangguan Keamanan di Jawa Timur

Khofifah saat tahlil kubro bersama masyarakat dan ojek online-Humas Pemprov Jawa Timur -
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 100.3/3432/013.3/2025 yang ditujukan kepada daerah di Jatim, Minggu, 31 Agustus 2025. Ia meminta daerah mengambil langkah strategis guna mencegah gangguan keamanan, ketertiban umum, dan ketenteraman masyarakat.
SE tersebut menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto. “Kita semua harus jaga Jawa Timur, sekaligus jaga Indonesia,” tegas Khofifah saat memberikan keterangan di Gedung Negara Grahadi, Minggu malam.
Khofifah menyatakan kolaborasi harus diterapkan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan instansi terkait untuk menjaga kondusifitas. Utamanya dalam mengantisipasi penyampaian aspirasi yang berpotensi anarkis.
“Jangan sampai ada fasilitas umum dirusak, jangan ada penjarahan, itu melanggar hukum,” ucap Khofifah. Karena itu sinergi pemerintah daerah, TNI, Polri wajib dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang.
BACA JUGA:Kronologi Gedung Grahadi Dibakar dan Dijarah Massa, Diawali dengan Tembakan Kembang Api
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin berdialog dengan massa di depan Gedung Grahadi Surabaya-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-
Forkopimda Jatim bersama seluruh kepala daerah juga diminta melakukan langkah preventif, termasuk pengamanan obyek vital di daerah masing-masing.
Tak hanya itu, Khofifah juga mengimbau dunia pendidikan agar ikut menjaga keamanan generasi muda. Guru, wali murid, hingga pengelola sekolah diminta mengawasi aktivitas anak-anak, terutama di malam hari.
Ia memisalkan Dinas Pendidikan Surabaya yang meliburkan sekolah pada 1 hingga 4 September, lalu mengganti dengan pembelajaran jarak jauh.
Kemudian di tingkat masyarakat, Khofifah meminta Kepala Desa, Lurah, Ketua RW dan RT, bersama Babinsa serta Bhabinkamtibmas, untuk kembali menghidupkan semangat kampung tangguh atau kampung merah putih.
BACA JUGA:Kerusuhan Demo di Grahadi: Massa Berkostum Hitam Datang tanpa Tuntutan
BACA JUGA:Khofifah Temui Ribuan Massa Aksi, Jamin 39 Warga yang Ditahan Polrestabes Bebas
“Mari bersatu, bergandengan tangan, hidupkan kembali gotong royong kampung tangguh agar keamanan, ketertiban, dan ketentraman tetap terjaga,” ungkap Khofifah.
Sinergi dan kolaborasi juga diharapkan muncul dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga lembaga kemasyarakatan dalam menjaga kerukunan.
“Kehadiran mereka sangat penting sebagai perekat sosial agar masyarakat tetap tenang dan kondusif,” katanyi.
Lalu di tingkat kampung, RT, RW, dan komunitas akar rumput lainnya sebagai garda terdepan. “Peran RT/RW sangat besar dalam mengendalikan aktivitas warganya, dari sanalah keamanan dan ketertiban bisa dijaga,” ucap Khofifah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: