Luigi Dall'Igna: Perubahan Terbesar MotoGP 2027 Bukan Regulasi, Tapi Ban Pirelli

Luigi Dall'Igna: Perubahan Terbesar MotoGP 2027 Bukan Regulasi, Tapi Ban Pirelli

Luigi Dall'Igna dan Davide Tardozzi, kompak terlihat di dalam garasi Francesco Bagnaia (63), jelang dimulainya sesi Sprint Race GP-Catalunya 2025--Twitter Ducati Corse @ducaticorse

Sederhananya, fondasi teknologi Pirelli di WSBK memang ada, tetapi tidak bisa diterapkan begitu saja di MotoGP. Selain itu, keuntungan pengalaman juga tidak serta merta jadi eksklusif bagi Ducati.

"Yamaha dan Honda juga ada di WSBK, jadi kami tidak sendirian. Banyak pabrikan pasti sudah memiliki gambaran jelas mengenai kebutuhan ban baru Pirelli," tambah Dall'Igna. 

Dengan demikian, masa depan MotoGP bukan sekadar duel Ducati bersama Pirelli melawan pabrikan lain. Semua pabrikan memiliki jalur transisi lewat program Superbike mereka, kecuali Aprilia dan KTM yang tidak mengambil bagian di WSBK.

Meski Dall'Igna cenderung berhati-hati, banyak insinyur di paddock MotoGP percaya bahwa Pirelli berpotensi mengubah hierarki kejuaraan secara menyeluruh.

Karakteristik ban Pirelli bisa menguntungkan pembalap bergaya agresif seperti Toprak Razgatlioglu, tetapi bisa merugikan pembalap dengan gaya balap lebih fleksibel seperti Francesco Bagnaia.

Uji coba pertama ban Pirelli sudah dilakukan di Misano pekan lalu, dengan melibatkan lima pembalap uji dari berbagai pabrikan MotoGP. Di uji coba itu, setiap pembalap uji pabrikan mendapatkan tujuh set ban untuk dievaluasi.

Meski masih menggunakan motor versi reguler 2025, fokus utama Pirelli adalah mengumpulkan data awal terkait gaya balap dan karakteristik motor. 

Pirelli telah mengonfirmasi akan menggelar beberapa uji coba lanjutan hingga akhir 2026, untuk memvalidasi teknologi ban akan digunakan di MotoGP.

Pertanyaan besar pun muncul: siapa pembalap tercepat ketika MotoGP resmi menggunakan ban Pirelli?(*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: