MotoGP Motegi 2025: Trek Paling Ekstrem Uji Rem dan Ban Para Pembalap

Marc Marquez, saat berswafoto bersama penggemarnya di Jepang. --Twitter Ducati Corse @ducaticorse
HARIAN DISWAY - Dikenal sebagai trek paling keras bagi rem dan ban. Di balik karakteristik ekstrem itu, MotoGP Jepang 2025 berpotensi melahirkan duel besar antara Marc Marquez, Pedro Acosta, hingga ancaman kejutan dari Marco Bezzecchi dan franco Morbidelli.
Sirkuit Mobility Resort Motegi sepanjang 4.801 km dikenal sebagai salah satu trek yang paling menuntut sistem pengereman. Dalam skala 1 hingga 6, tingkat kesulitannya berada di level 6, sama tingginya dengan GP Thailand dan GP Austria.
Motegi memiliki delapan zona pengereman per putaran, lima di antaranya tergolong “keras” dan dua zona “sedang”.
Dalam satu putaran, pembalap MotoGP menggunakan rem selama 31,5 detik, dengan enam kali deselerasi minimal 1,3 g.
Tantangan terbesar bagi sistem pengereman yang ada di Tikungan 11. Di titik ini, motor melaju dari 310 km/jam lalu dipaksa turun hingga 85 km/jam hanya dalam 4,9 detik sepanjang 239 meter.
Gaya 5,6 kg diterapkan pada tuas rem dengan deselerasi mencapai 1,5 g, sementara tekanan minyak rem Brembo bisa menyentuh 12 bar.
BACA JUGA:Marc Marquez di Ambang Gelar Kesembilan: Comeback Paling Dramatis di Sejarah MotoGP
BACA JUGA:Luigi Dall'Igna: Perubahan Terbesar MotoGP 2027 Bukan Regulasi, Tapi Ban Pirelli
Para pembalap dapat memilih cakram karbon berdiameter 340 mm atau 355 mm. Untuk versi 355 mm, sudah tersedia sirip pendingin yang membantu pelepasan panas ke udara.
Sebagai sirkuit milik Honda, Motegi juga menjadi lokasi favorit uji coba motor Honda, serta laboratorium penelitian bagi insinyur Michelin. Karakter “Stop and Go” dengan akselerasi dan perubahan kecepatan yang konstan memberi tantangan tersendiri untuk penggunaan ban.
"Pengereman keras memberikan beban signifikan pada ban depan. Untuk itu, kami melakukan penyesuaian: ban Hard kini setara dengan Medium, dan Medium menjadi Soft. Sementara ban Hard dengan konstruksi khusus akan kami perkenalkan di Motegi demi stabilitas optimal saat pengereman," jelas Piero Taramasso, manajer Motorsport roda dua Michelin.
Untuk ban belakang, dua kompon yang digunakan musim 2024 terbukti efektif: Medium dan Soft tetap menjadi andalan.
“Kompon Soft cocok untuk Sprint Race, sedangkan Medium sempurna untuk Grand Prix,” tambah Taramasso.
Motegi memiliki tujuh tikungan kiri dan enam tikungan kanan. Ban belakang dibuat asimetris dengan daya tahan ekstra di sisi kiri, sementara ban depan hadir dalam tiga opsi simetris. Untuk kondisi hujan, tersedia ban Medium dan Soft.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: