Krisis Pecco Bagnaia Memuncak: Tanpa Poin Dua Seri, Ducati Siapkan Solusi di GP Malaysia

Davide Tardozzi, direktur tim Ducati Lenovo, saat berada di dalam garasi Ducati Lenovo--Twitter Ducati Corse @ducaticorse
HARIAN DISWAY - Pecco Bagnaia tengah berada di titik terendah dalam karier MotoGP-nya. Setelah dua seri beruntun tanpa poin di Mandalika dan Phillip Island, sang juara dunia dua kali itu kini butuh bantuan jawaban dari Ducati, atas performa motor GP25 yang dianggap tak lagi “berjiwa Bagnaia”.
Di tengah tekanan dan rumor ketegangan internal, Ducati menyiapkan solusi besar untuk GP Malaysia—yang bisa menjadi titik balik atau justru memperdalam krisis juara bertahan.
Davide Tardozzi, Direktur Tim Ducati Lenovo, mencoba memberikan secercah harapan bagi para penggemar Bagnaia dan Ducati.
"Satu-satunya prioritas kami saat ini adalah membantu Pecco. Kami tahu persaingan di akhir musim semakin ketat — Aprilia dan merek lainnya telah banyak berkembang — tetapi fokus utama kami tetap Pecco," ujar Tardozzi dikutip dari Sky Sport Italia .
Di tengah merebaknya rumor tentang adanya ketegangan di garasi Ducati Lenovo, performa Bagnaia memang berbanding terbalik dengan apa yang ditampilkan Marc Marquez musim ini.
"Tidak ada perbedaan pendapat di antara kami. Setelah balapan, kami berdiskusi secara konstruktif mengenai apa yang harus dilakukan di Sepang, dan kami sudah memiliki beberapa ide. Luigi Dall'Igna (Direktur Ducati Corse) dan Riccardo Savin (Direktur Sasis Ducati Corse) akan mempelajari akar permasalahannya,” jelas Tardozzi.
BACA JUGA:Drama di Mandalika: Bezzecchi Kuasai Practice, Marquez dan Bagnaia Gagal Lolos Q2
BACA JUGA:Eksperimen Ducati Berbuah Manis, Bagnaia Bangkit di Motegi
Tardozzi juga mengungkapkan, bahwa insinyur Ducati Corse akan kembali mencoba sejumlah hal baru di motor Bagnaia untuk GP Malaysia.
“Saya tidak tahu apakah kami akan langsung menemukan solusinya, tetapi saya sangat percaya pada teknisi kami dan juga pada Pecco,” tambahnya.
GP Malaysia di Sirkuit Sepang pun bisa menjadi titik balik yang menentukan bagi Ducati. Entah Ducati berhasil mengembalikan Bagnaia ke performa terbaiknya, atau justru krisis ini semakin memburuk.
"Kami akan mencoba memperbaiki dan mencari sesuatu yang bisa membuat saya lebih nyaman dengan motor ini, seperti di Jepang. Itu Ducati saya — motor yang saya kendarai sekarang terasa bukan untuk saya," ungkap Bagnaia.
Rumor yang beredar di paddock saat GP Australia menyebutkan bahwa teknisi di garasi Bagnaia sempat melakukan perubahan setup pada motor GP25, dan itu berbeda dengan yang digunakannya saat di GP Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: