Barcelona Kian Terpuruk, Cedera Massal dan Konflik Tim Medis Ganggu Stabilitas Tim
Barcelona kembali dilanda masalah. Kali ini tim medis yang tidak sinkron dengan Hansi Flick, menyebabkan miskomunikasi dan ganggu stabilitas tim-Alex Caparros-Getty Images
BACA JUGA:Pedri Cedera Usai El Clasico, Barcelona Kembali Dihantui Krisis
Keputusan mendadak itu kabarnya diambil berdasarkan saran tim kebugaran yang menentang rekomendasi tim medis.
Perselisihan semacam ini tidak hanya menimbulkan kebingungan, tetapi juga berisiko memperburuk kondisi pemain. Kasus serupa juga dialami oleh Lamine Yamal. Meski dinyatakan fit secara medis, pemain muda berusia 18 tahun itu masih merasakan ketidaknyamanan setiap kali menjalani latihan intensif.
Ia kini berada dalam pengawasan ketat tim medis klub dan bahkan mendapatkan saran dari konsultan eksternal untuk memastikan program pemulihannya berjalan dengan baik.
Para dokter memang menegaskan bahwa Yamal tidak memerlukan operasi, tetapi mereka menuntut konsistensi dalam menjalankan latihan pemeliharaan harian dan mengikuti panduan pemulihan yang telah ditetapkan.
Ketidaksinkronan informasi juga terlihat pada kasus Pedri. Menurut Flick, cedera sang gelandang semula dianggap ringan karena pemain hanya mengeluh “sedikit tidak nyaman”.
Namun, hasil pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan masalah yang lebih serius hingga membuatnya harus absen lama. Bagi Barcelona, ini menjadi peringatan bahwa masalah komunikasi internal bisa berdampak langsung pada kesiapan tim di lapangan.
Dengan banyaknya pemain yang masih berada dalam kondisi meragukan, Flick kini menghadapi tantangan ganda, memperbaiki kinerja tim sekaligus memastikan koordinasi antara staf medis dan kebugaran berjalan selaras.
BACA JUGA:Ter Stegen Dipantau Chelsea, Barcelona Siap Kehilangan Sang Kapten
BACA JUGA:Barcelona Siaga! Man City dan West Ham Berebut Wonderkid Pedro
Jika ketegangan ini tidak segera diselesaikan, Barcelona berisiko kehilangan lebih banyak pemain penting di tengah perjuangan mereka untuk bangkit di La Liga dan Liga Champions.
Dalam situasi seperti ini, kejelasan, kedisiplinan, dan kerja sama internal menjadi kunci agar klub kembali stabil dan mampu menghindari krisis berkepanjangan. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: SPORT