Hakim Caprio, Al-Khoziny, dan Terra Drone

Hakim Caprio, Al-Khoziny, dan Terra Drone

ILUSTRASI Hakim Caprio, Al-Khoziny, dan Terra Drone.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Daftar Kelalaian Fatal Dirut Terra Drone, Tersangka Kebakaran Maut di Jakarta

Namun, penanganan dua kasus itu berbeda bak langit dan sumur. Terra Drone cepat diusut, direktur utama ditangkap dan terancam hukuman maksimal seumur hidup. Kasus Al-Khoziny dianggap selesai, case closed, dan pemerintah akan membangun konstruksi tujuh lantai dengan standar profesional.

Kasus-kasus hukum yang jungkir balik banyak terjadi dalam setahun pemerintahan Prabowo Subianto. Pengadilan sesat terhadap Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto memamerkan wajah bopeng dunia pengadilan Indonesia. Prabowo tidak tahan terhadap reaksi publik yang mengecam pengadilan sesat itu. Ia pun mengeluarkan pengampunan kepada Tom dan Hasto.

Pengadilan terhadap Ira Puspadewi, mantan dirut ASDP, juga menjadi bopeng lain di wajah pengadilan. Sama dengan kasus Tom dan Hasto, Prabowo melihat ada kejanggalan dalam proses pengadilan itu. Ia pun mengeluarkan pengampunan kepada Ira.

BACA JUGA:Dirut Terra Drone Dijerat 3 Pasal Berlapis

BACA JUGA:Dirut Terra Drone MW Ditangkap Usai Ditetapkan Tersangka Kebakaran Mematikan di Johar Baru

Kasus yang lebih lokal terjadi di Luwu Utara. Dua guru yang membantu rekannya, guru-guru honorer, dipecat dan menimbulkan protes luas di kalangan netizen. Prabowo kemudian mempergunakan haknya untuk merehabilitasi dua guru tersebut.

Kasus Terra Drone berpotensi memunculkan public outcry baru. Apalagi, timing-nya bertepatan dengan pembangunan kembali Pesantren Al-Khoziny. Ketimpangan perlakuan itu berpotensi memunculkan kontroversi di kalangan netizen.

Di media sosial mulai muncul postingan yang mengungkap teori konspirasi di balik tragedi Terra Drone. Perusahaan itu adalah salah satu penyedia layanan drone terbesar di dunia yang menawarkan solusi mutakhir untuk survei udara, inspeksi infrastruktur, dan analisis data. Terra Drone berkantor pusat di Jepang dan hadir di semua bagian dunia melalui jaringan mitra perusahaan grup dan kolaborator teknologi.

Didirikan tahun 2016, strategi utama Terra Drone adalah menggabungkan teknologi mutakhir dan pengetahuan lokal dengan mengakuisisi penyedia jasa drone lokal terbaik di banyak negara. Pada 2020 Drone Industry Insight menominasikan Terra Drone sebagai penyedia jasa drone nomor satu di dunia.

Sebuah postingan di media sosial menyebutkan bahwa Terra Drone telah melakukan pemetaan kawasan di Sumatera dan punya data lengap mengenai kondisi hutan di wilayah itu. Terra Drone bahkan disebut punya data detail mengenai perusakan hutan di kawasan Sumatera. Hasil pemetaan yang detail akan mengungkap siapa saja pemilik konsesi hutan itu.

Data detail itulah yang akan membongkar siapa saja elite politik yang punya konsesi di wilayah bencana. Terbakarnya gedung Terra Drone membuat semua data tersebut hilang menjadi arang.

Kita menjadi ingat terhadap pembakaran rumah hakim Khamozaro Waruwu di Medan yang tengah menangani kasus korupsi. Pembakaran itu diduga menjadi bagian dari teror untuk menghentikan hakim Waruwu, yang sangat mungkin akan mengungkap keterlibatan elite politik di Medan.

Dalam dunia yang ideal, kita membayangkan pengadilan yang dipimpin hakim Camprio dalam kasus Al-Khoziny dan Terra Drone. Sang hakim akan memutus dengan empati, kasih sayang, dan ketulusan. 

Hakim Caprio akan mempertimbangkan jasa besar yang sudah disumbangkan pemimpin Al-Khoziny. Ia juga akan mengungkap saksi-saksi untuk membuktikan bahwa ada kejanggalan dalam kebakaran gedung Terra Drone. Sayng, harapan itu hanya tinggal impian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: