Sejumlah seniman musik memainkan alat musik tradisional saat digelarnya Jelajah Bunyi#4 yang berlangsung di Gedung Kesenian Cak Durasim komplek Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 15 Desember 2023. (Julian Romadhon/Harian Disway)
Jelajah Bunyi #4 yang mengusung tema Intensivitas Gamelan ini menampilkan sebanyak 3 penyaji dan 1 komunitas dari Macapatan Sekar Palupi dari Kabupaten Sidoarjo dengan konsep musik kontemporer tersebut untuk memperingati Hari Gamelan Dunia yang jatuh tepat pada tanggal 15 Desember yang telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2021 lalu. (Julian Romadhon/Harian Disway)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, melalui UPT. Taman Budaya Provinsi Jawa Timur dan Seniman di Jawa Timur, menyelenggarakan Jelajah Bunyi #4 dengan tema Intensivitas Gamelan. Gelaran tersebut dalam memperingati Gamelan sebagai warisan dunia yang tak benda yang telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). (Julian Romadhon/Harian Disway)
Peringati Hari Gamelan Dunia kali ini mengusung tema Intensivitas Gamelan. Istilah ini sering diartikan sebagai ketekunan para seniman secara terus-menerus untuk mempresentasikan kreativitasnya dalam proses mewujudkan karya, dengan pendekatan khasanah lokalitas karawitan yang meliputi kreativitas, inovasi, multi disiplin, lintas gaya-garap, dan sebagainya. (Julian Romadhon/Harian Disway)
Dalam pertunjukan itu ada tiga Komposer dan satu komunitas Macapatan diantaranya adalah Joko Porong (Surabaya), Sutrisno Setya Hartana (Canada), Francisco Ugalde (Ekuador), dan Komunitas Macapatan Sekar Palupi dari Kabupaten Sidoarjo. Dalam Jelajah Bunyi#4 juga menampilkan tiga Penyaji Tamu, yakni Lan Tung (Canada), Anis Wiji Astuti (Yogyakarta), dan Smiet Lalove (Palu). Karya musik yang ditampilkan merupakan hasil dari proses kekaryaan yang berangkat melalui khasanah karawitan atau gamelan dan perspektifnya. (Julian Romadhon/Harian Disway)