JAKARTA, DISWAY.ID – KAI Commuter terus meningkatkan kapasitasnya. Anak perusahaan PT KAI itu memesan 16 unit Kereta Rel Listrik (KRL) ke PT INKA (Persero). Senin (9/5) dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang pengadaan KRL oleh Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar dan Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro di Jakarta.
Acara penandatanganan MoU itu disaksikan oleh Wakil Menteri II Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Sarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Djarot Tri Wardhono, Direktur IMATAP Kementerian Perindustrian R. Hendro Martono, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo.
Masing-masing KRL nantinya terdiri dari 12 rangkaian. PT INKA ditaget bisa menyelesaikan pesanan itu dalam dua tahun. “Saya melihat dunia perkeretaapian Indonesia 10 tahun ke belakangan mengalami transformasi yang sangat luar biasa. Kita Melihat dari kualitas layanan, dari sisi ketepatan waktu, safety semua meningkat dengan baik,” jelas Wakil Menteri II Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
KRL buatan PT INKA melintas di jalur kereta Yogyakarta-Solo. -Wahyu Dhani S (Railfan) via INKA-
Menurut Kartika, kereta api ke depan tidak hanya berfokus pada pelayanan, safety dan ketepatan waktu. Tetapi juga beradaptasi dengan teknologi baru. Juga tidak hanya berfokus pada angkutan penumpang. Kementerian BUMN mendorong agar KAI terus mengembangkan angkutan barang logistik dan suppy chain.
"Saya berharap dengan INKA masuk ke kluster ini. Supply chain dari produksi dan maintenance kereta ke depannya bisa dikembangkan secara utuh sehingga kita bisa melakukan lompatan teknologi seperti kereta cepat maupun integrasi teknologi bersama sama di LRT,” ungkap Kartika.
BACA JUGA:PT INKA dan PT TWC Kembangkan Moda Transportasi Pariwisata Dukung KTT G20
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan bahwa, MoU ini merupakan sinergi BUMN untuk pengadaan KRL oleh KAI Commuter dan persiapan produksi KRL oleh PT INKA.
“KAI Commuter berencana akan melakukan pengadaan sarana baru sebanyak 16 rangkaian KRL dengan susunan 12 kereta tiap rangkaiaannya dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan perkeretaapian. Harapannya segala persiapan hingga pengiriman pertamanya akan sesuai jadwal yang diperkirakan pada tahun 2024,” tutur Budi.
PT INKA (Persero) juga berkomitmen merealisasikan MoU ini sesuai target dari KAI Commuter tersebut. Selain produksi, PT INKA (Persero) juga menyediakan layanan purna jual seperti penyediaan suku cadang komponennya.
Gerbong KRL buatan PT INKA. -Wahyu Dhani S (Railfan) via INKA-
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menambahkan, MoU ini akan menjadi pedoman bersama antara KAI, dalam hal ini KAI Commuter, dan INKA dalam mempersiapkan rencana pengadaan 16 rangkaian KRL.
Didiek optiistis melihat pemulihan ekonomi pascapandemi. Okupansi penumpang kereta api sudah hampir 100 persen. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap kebutuhan transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau, serta tertib protokol kesehatan.
“Rencana pengadaan sarana KRL baru ini tidak terlepas dari pesan presiden bagaimana kita membangun transportasi yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau oleh masyarakat, serta dengan mempertimbangkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang akan menjadi standar kita ke depan,” kata Didiek.
KAI Commuter sebagai operator KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta-Solo dalam mengoperasikan pelayanan KRL membutuhkan sarana baru. Dengan target 1,2 juta pengguna tiap harinya, tentunya KAI Commuter memerlukan Sarana KRL yang andal.