AWAL karier Jack Wilshere membuat pemain sebayanya iri. Bagaimana tidak, Wilshere sudah menjalani debut di Arsenal sejak usia 16 tahun 256 hari. Ia adalah debutan termuda dalam sejarah tim berjuluk The Gunners itu. Sayang, karier Wilshere tidak berumur panjang. Kini ia berstatus pengangguran meski usianya baru 29 tahun.
Pemain kelahiran Stevenage itu menjalani debut pada musim 2008/2009, ketika The Gunners melawat ke Ewood Park, home base Blackburn Rovers. Ia merumput pada menit ke-84, menggantikan Robin van Persie. Musim 2010/2011 menjadi periode terbaik sepanjang kariernya. Wilshere bermain reguler di 49 pertandingan dalam 3.820. Ia mencetak dua gol dan membukukan sembilan assist. Performa hebatnya itu membuat Wilshere dianugerahi pemain terbaik Arsenal dan pemain muda terbaik di Liga Inggris musim 2020/2011. Musim itu juga menandai debutnya untuk tim nasional Inggris. Ia bermain di partai persahabatan melawan Hungaria pada Agustus 2010 dalam usia 18 tahun 222 hari. Menjadikannya termasuk sepuluh pemain termuda yang debut untuk Inggris. Cerita kelamnya dimulai setahun setelah musim hebatnya tersebut. Wilshere mengalami cedera ankle dan lutut. Ia dua kali naik ke meja operasi. Membuatnya absen selama 412 hari dan melewatkan seluruh pertandingan Arsenal pada musim 2011/2012. Wilshere kembali pada musim 2012/2013. Arsene Wenger, manajer Arsenal ketika itu, berupaya menaikkan moral Wilshere dengan memberinya nomor punggung 10. Menggantikan Van Persie yang menyeberang ke Manchester United. Namun, menit bermainnya mulai berkurang. Sinarnya mulai meredup. Arsenal memang berhasil menjuarai Piala FA pada 2013/2014 dan 2014/2015 serta Community Shield 2014. Namun, Wilshere bukan bagian utama di The Gunners kala itu. Ia harus berbagi tempat dengan gelandang Arsenal lainnya seperti Mikel Arteta, Mesut Oezil, Aaron Ramsey, Santi Cazorla, hingga Alex Oxlade-Chamberlain. Sementara itu, cedera-cedera lain terus berdatangan. Sejak musim 2012/2013 hingga 2015/2016, Wilshere telah mengalami enam kali cedera. Sadar tempatnya di Arsenal mulai tergusur, Wilshere memilih dipinjamkan ke Bournemouth pada musim 2016/2017. Cukup sukses. Ia tampil di 27 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun. Wilshere pulang ke Arsenal semusim kemudian. Ia bermain di 38 laga pada musim 2017/2018. Lalu, ia pindah ke West Ham United pada musim panas 2018. Bergabung ke klub kebanggaannya sejak kecil tak menghindarkan Wilshare dari kemalangan. Cedera ankle masih menjadi momok utama. Ia cuma tampil dalam 19 pertandingan dan mencetak satu gol. Kontraknya diputus pada Oktober 2020. Lalu, ia bergabung lagi dengan Bournemouth pada pertengahan Januari. Ia menyepakati kontrak jangka pandek hingga akhir musim 2020/2021. Ketika kesepakatan itu habis, Wilshere pun menganggur. Hingga saat ini belum ada satu pun klub yang menawarkan pekerjaan untuknya. Wilshere disarankan untuk menjajal peruntungan di luar Inggris. Entah ke Major League Soccer atau kompetisi lainnya. Jika tidak segera mendapatkan klub baru, karier sepak bolanya terancam tamat. Cukup miris mengingat usianya baru 29 tahun. Wilshere seharusnya memasuki masa keemasan di sepak bola. "Saya sudah pernah bilang kalau tidak keberatan ke luar negeri. Malah saya ingin ke luar negeri. Saya ingin mencoba hal baru. Saya agak merasa pintu sudah tertutup rapat bagi saya di negara ini. Entah mengapa. Mungkin karena riwayat cedera saya dan orang-orang dapat rujukan dari berbagai tempat. Saya rasa itu tidak adil," ungkapnya dalam wawancara dengan The Athletic. Wilshere ingin bangkit. Ia merasa kondisinya membaik. Setelah menderita hernia selama sepuluh hari pada Januari 2020, ia tidak pernah cedera apa pun. Wilshere ingin bermain lagi. Bukan semata karena uang, melainkan tentang berjuang untuk apa yang ia cintai sejak kecil. (Muhammad Syafaruddin)Wilshere di Ambang Pensiun Dini
Jumat 27-08-2021,04:00 WIB
Editor : Gunawan Sutanto
Kategori :