KENDARAAN pintar milik Toyota, e-Pallete, harus dikandangkan sementara. Kendaraan yang bisa berjalan sendiri tanpa pengemudi itu bertabrakan dengan pejalan kaki. Yang ditabrak adalah salah seorang atlet tunanetra yang sedang berjalan di dekatnya.
Kendaraan itu dipakai sebagai salah satu fasilitas Paralimpik Tokyo. Dan ia baru beroperasi selama empat hari.
Pada Jumat (27/8), CEO Toyota mengatakan bahwa kendaraan tersebut sedang berhenti di persimpangan. Ia hendak berbelok. Dan waktu itu sedang ada operator yang mengendalikan e-Pallete tersebut secara manual. Tiba-tiba, seorang atlet tunanetra melintas. Dan ditabrak oleh kendaraan tersebut dalam kecepatan 1-2 kilometer per jam.
Toyota pertama kali mengumumkan rencananya untuk menyebarkan e-Palettes di Olimpiade pada Oktober 2019. Tetapi, penyelenggaraan itu tertunda setahun karena pandemi. Rencananya, Toyota akan mengeluarkan armada 20 kendaraan. Masing-masing bisa diprogram untuk melintasi jalur tertentu dalam kecepatan maksimal 20 kilometer per jam. Meski bisa berjalan sendiri, tetap ada manusia yang stand-by di kabin untuk berjaga-jaga ketika ada kesalahan.
Toyota juga mengatakan pada saat itu bahwa e-Pallete disesuaikan untuk Paralimpiade. Ia beroperasi pada jalur listrik. Dan ruangan bisa menampung empat kursi roda. Selain itu, Toyota menyesuaikan beberapa elemen interior e-Palette untuk mengakomodasi penumpang yang buta warna.
Atlet yang tertabrak itu tidak terluka parah. Setelah dirawat medis, atlet tersebut dilaporkan berjalan kembali ke penginapan mereka. Ia juga sudah bertanding kemarin. (Doan Widhiandono)