MAX Verstappen (Red Bull-Honda) berhasil merebut pole position Grand Prix Belanda di Sirkuit Zandvoort kemarin (4/9). Namun, dengan keunggulan hanya 0,038 detik atas Lewis Hamilton (Mercedes), ia sangat rawan digusur. Padahal, balapan di kandang sendiri itu sangat penting bagi Verstappen untuk merangsek ke puncak klasemen.
Ancaman tidak hanya karena gap yang begitu tipis. Duo Mercedes Hamilton-Valtteri Bottas akan start dari urutan kedua dan ketiga. Mereka bakal mengeroyok Verstappen. Seperti yang mereka lakukan di Barcelona lalu.
Verstappen tidak bisa lagi berharap pada bantuan rekan setimnya, Sergio Perez. Ia akan start di belakang, dari posisi ke-16. Terlalu lambat keluar lintasan pada sesi pertama kualifikasi membuat ia tidak mampu membukukan catatan waktu terbaik. Ia pun start dari posisi yang begitu buruk.
Seperti di Barcelona, Mercedes bisa mengeroyok Verstappen dengan strategi ban. Saat itu Hamilton menggunakan strategi dua pit stop. Bottas hanya satu. Verstappen yang juga hanya melakukan sekali pergantian ban jelang akhir lomba akhirnya disalip Hamilton tanpa perlawanan.
Kalau saja Perez ada di lima besar, Mercedes tidak akan bisa melakukan strategi keroyokan itu dengan leluasa. Strategi berbeda yang diambil Hamilton atau Bottas bisa dinetralkan Perez.
”Saya rasa kami bisa menjalankan dua strategi itu besok (hari ini, Red),” kata bos Mercedes Toto Wolf kepada Autosport.
Bos Red Bull Christian Horner menyatakan tidak mau ambil pusing dengan rencana Mercedes main keroyokan.
”Mereka menempatkan dua pembalap di barisan depan, di mana mereka bisa melakukan dua opsi strategi sekaligus,” ulas Horner. ”Namun, yang paling utama harus kita kalahkan adalah Lewis. Kami akan fokus pada Lewis,” lanjutnya.
Dalam perkembangan lain, Alex Albon akhirnya mendapatkan kursi Williams-Mercedes untuk musim depan. Negosiasi berjalan cukup alot karena bukan hanya Albon yang merupakan pembalap junior Red Bull peminatnya. Mercedes ikut meramaikan perebutan kursi.
Berhasilnya Albon mendapatkan kursi Williams adalah kemenangan tersendiri bagi Red Bull. Tahun depan, saat sudah matang dan kompetitif, ia bisa tampil di senior. (Nanang Prianto)