Nikmatnya Siomay dan Choipan Cik Mimi yang Khas Singkawang

Sabtu 09-10-2021,16:19 WIB
Editor : Nanang Prianto

Jajanan khas singkawang, siomay dan choipan, sangat cocok dihidangkan dalam peringatan hari-hari besar Tionghoa. Rasanya yang nikmat pasti disukai semua orang. Sehat dan mengenyangkan, ia juga menjadi camilan yang asyik buat teman obrolan. Salah satu yang direkomendasikan adalah siomay dan choipan buatan Cik Mimi.

 

SUATU siang, di kawasan Surabaya Barat, 21 September 2021. Setelah mengikuti upacara kebaktian Zhong Qiu Jie—atau Festival Kue Bulan—di Kelenteng Ba De Miao, umat Konghucu mengadakan ramah tamah serta makan bersama di ruang utama lantai satu.

Di sebelah patung Nabi Kong Zi yang berukuran besar, berbagai hidangan lezat sudah berjajar rapi di meja. Aneka jajanan tersedia. Termasuk siomay. Serta kue yang berbentuk seperti pastel. tapi tak digoreng.

’’Silahkan dicicipi. Yang ini namanya choipan,’’ ujar Olivia Yunita, istri Liem Tiong Yang, pemuka agama Konghucu. Dia menunjuk ke pastel yang tidak digoreng itu. Choipan diletakkan di piring mungil dengan penutup di bagian atasnya. Tertempel stiker bertulisan Rumah Choipan Mimi.

Haruka Shirakawa, putri Olivia, ikut penasaran. Dia mengambil sepotong siomay, mencoleknya dengan saus sambal, kemudian memakannya. Berikutnya, dia mengambil choipan.

’’Ini kue khas Singkawang itu ya, Ma?” Sang ibu mengangguk. Kami mencicipinya bersama-sama. Siomaynya enak, dan matangnya pas. Sedangkan choipan, rasanya lembut dan renyah. Isi di dalamnya empuk seperti rebung. Apa betul rebung?

Ketika kulitnya disobek sedikit, tampaklah isian berupa umbi putih yang diiris panjang-panjang. ’’Bukan rebung. Itu bengkoang lho,’’ ujar Olivia. Oh, ternyata umbi yang selama ini hanya identik dengan rujak manis itu bisa empuk dan menjadi isian jajanan.

CHOIPAN renyah berisi bengkoang. 

 

 

Rutin Terima Pesanan Kelenteng 

Choipan itu rupanya buatan Mimi Chay, atau biasa dipanggil Cik Mimi. Asli orang Singkawang. Cik Mimi yang tinggal di kawasan Klampis Anom 11 blok G itu memang dikenal sebagai pengolah choipan dan siomay. Seratus persen halal. Seminggu tiga kali rutin menerima pesanan dari berbagai daerah.

’’Sering juga dipesan dan dikirim ke kelenteng-kelenteng di Surabaya. Jadi jajanan untuk acara ramah-tamah,” ungkap Mimi.

Choipan olahan Mimi berisi bengkoang dan ebi. Bengkoang diparut kemudian ditumis bersama bawang putih dan ebi cincang. ’’Kalau ditumis jadi lemas. Makanya empuk, kan? Lalu bumbunya garam, micin, dan lada. Tidak usah pakai gula, karena bengkoang sudah manis,’’ ungkap dia.

Untuk kulitnya, proses membuatnya mudah. Tepung beras dan tepung tapioka diuleni air panas, kemudian dibentuk seperti kulit siomay dimsum. Bahan-bahan tersebut diisikan ke dalam kulit, kemudian dikukus sekitar 10 menit.

Tags :
Kategori :

Terkait