Mereka menjual produk secara online. ”Kami jual se-Indonesia. Ada juga yang kami ekspor ke Malaysia. Paling jauh dijual ke Tanzania,” ungkapnya.
Batik yang ia produksi hanya batik tulis. Karena memang handmade, dalam sebulan, ia hanya bisa memproduksi tiga lembar. ”Kalau batik halus ini kan butuh waktu panjang. Prosesnya dilakukan berulang. Pewarnaan saja, kita lakukan satu per satu. Tidak bisa sekaligus,” tambahnya.
Membatik menjadi tradisi wajib bagi masyarakat Bangkalan. Sejak usia remaja, mereka sudah diajari membatik. Karena itu, batik menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Bangkalan. ”Saya sudah generasi ketiga,” paparnya. (Michael Fredy Yacob)