Cara Musisi Christabel Annora Tetap Aktif Selama Pandemi

Rabu 13-10-2021,04:00 WIB
Editor : Nanang Prianto

Christabel Annora bukan cuma musisi. Dia merupakan dosen, guru sekolah musik, dan ilustrator. Dengan berbagai kesibukan itu, dia tetap produktif berkarya. Baik secara personal maupun bersama musisi lain. Yang terbaru, dia berkolaborasi dengan Giovanni Rahmadeva.

 

GIOVANNI RAHMADEVA, yang dikenal sebagai drummer dan produser Polka Wars, kini bersolo karir. Ia merilis single perkenalan berjudul Come & Go. Christabel Annora berkontribusi mengisi piano sekaligus vokal.

Penggarapan lagu dilakukan secara terpisah. Giovanni di Jakarta, sedagkan Ista—sapaan Christabel—di Malang. Karena sedang pandemi. Kendati demikian, Ista mengaku sudah memahami karakter pria yang akrab dipanggil Deva tersebut.

’’Deva itu sudah tahu yang dimau seperti apa. Jadi aku sendiri juga nggak bingung meskipun belum pernah ketemu. Karena sudah clear arahnya lagunya mau ke mana,’’ tutur Ista.

Ista menjelaskan, Deva mengirim dulu nada dan iramanya. Dari sana Ista sudah membayangkan sebuah lagu yang menggambarkan manusia saat sedang merenung. Renungan itu bukan ungkapan kesedihan. Melainkan sikap legawa. Dari situ, Ista bisa membayangkan bagaimana gaya vokal serta alunan piano yang cocok untuk nuansa lagu itu. Maka, sejumlah notasi sengaja dibuat memanjang.

Pada awal tahun ini, Ista menciptakan soundtrack untuk film pendek Merangkul Jarak. Sebuah karya hasil kolaborasi sineas dan musisi tentang proses bertumbuh dewasa dan kepercayaan akan apa yang diyakini. Ista menerjemahkan plot film ke bentuk audio.

’’Kembalinya beragam perasaan, hasrat tentang mimpi dan harapan pada diri sendiri adalah  sebuah fase repetisi yang selalu menjadi konsekuensi setiap individu. Setiap kali mereka ingin mewujudkan angan dan keinginan,’’ tutur dia.

Lagu itu hanya diisi Ista dan alunan piano kesayangannya. Tempo rendah menjadi ciri karya-karyanya. Namun, nadanya cukup mampu menularkan kebahagiaan. Serasa seperti baru bertemu kawan lama dalam suatu kesempatan.

Mini Album

Dua karya di atas membuktikan bahwa Ista tetap bisa berkarya sepanjang pandemi. Bahkan, pada 2020 lalu, dia merilis album pendek. Album tersebut berkonsep instrumental piano dengan tajuk Sudut Kamar. Ada empat lagu di antaranya. Yakni Tirai Pembuka, Sudut Kamar, Selamat Pagi, dan Perempuan-perempuan.

’’Kalau album pendek itu, saya mencoba berpendapat bahwa sebenarnya kita semua merasakan kegelisahan dan kekhawatiran selama masa pandemi ini,’’ dia menjelaskan. ’’Tapi, selau saja ada sesuatu yang layak untuk disyukuri setiap harinya. Kalau difokuskan pada kegelisahan saja, bakal bikin stuck juga,’’ cerita Ista.

Semua lagu dia gubah sendirian. Hanya ditemani piano setia. Liriknya diambil dari puisi-puisi yang dia tulis sendiri. Awalnya, Ista merekam demo lagu sendirian di kamar. Hanya dengan piano dan gadget seadanya. Hingga akhirnya, dia memutuskan mengirim demo ke dapur rekaman untuk proses mixing dan mastering yang professional. Karena akan dirilis ke publik.

Khusus untuk lagu Perempuan-perempuan, dara kelahiran Malang itu sekaligus memberi apresiasi kepada para kaum hawa di Indonesia. Apapun profesinya. Dan apa peran mereka di kehidupan masing-masing. Kehebatan kaum hawa menginspirasi Ista untuk menulis lagu yang paling emosional.

Tags :
Kategori :

Terkait