Sebelum pertandingan, Alvaro minta izin kepada ibunya untuk bermeditasi sebentar. Itu untuk mengurangi stres. Juga rasa sakit di perutnya.
Hasilnya, walau tidak fit, Alvaro tetap jadi jawara. ’’Enggak nyangka ,’’ ucap penghobi baskret itu.
Alvaro juga punya kesan mendalam pada ajang Mental Math Asia Cup. Pada pertandingan Juli itu, ia berhasil mengharumkan nama Indonesia. Dan pasti namanya.
Aturan Mental Math Asia Cup cukup sederhana. Alvaro harus mengerjakan soal perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Jumlah soalnya 100. Harus rampung dalam waktu cepat. Dan harus tepat. Makin banyak yang tepat, skor masih meningkat.
Lomba itu diikuti 2 ribu orang dari 12 negara. Saat semifinal, Alvaro menduduki peringkat kedua di antara peserta dari Indonesia. Dan peringkat ke-52 Asia.
Saat final, keadaan berbalik. Alvaro menduduki peringkat pertama di lingkup peserta Asia. Dan tentu saja Indonesia. Skornya perfect . Sempurna. Dan meraih nilai sempurna itu hanya tiga peserta. Dari Indonesia, Malaysia, dan India.
Bagi Alvaro matematika bagaikan teman hidupnya. Ia menyukai pelajaran itu sejak kecil. Tapi baru mengikuti perlombaan sejak kelas 5 SD. Ia juga mengikuti berbagai macam les untuk menunjang kemampuan berpikirnya. Seperti sempoa, dan lembaga bimbingan belajar lainnya.
Bahkan saat kelulusan SD, Alvaro mendapat perfect score bidang matematika dalam ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Ia punya trik khusus untuk mengerjakan soal. Yakni dengan bermeditasi. Baginya meditasi bisa melatih fokus saat mengerjakan soal. Apalagi saat sedang gugup.
Alvaro cukup memejamkan mata. Menarik napas yang dalam. Dalam 30-60 detik ia bisa kembali fresh dan siap berkonsentrasi kembali dalam mengerjakan soal. Meditasi itu diambil dari ajaran Buddha. Sebenarnya ada 40 macam meditasi. ”Tapi saya suka meditasi pengaturan pernapasan,” ujarnya.
Ibu Alvaro, Rosa Huang, tentu mendukung prestasi anaknyi. Maka, dia tak mau menentukan karir masa depan Alvaro. Bebas. Yang penting nyaman. Bahkan, Rosa juga mendukung kiprah Alvaro di dunia basket. ’’Saya tidak mau menghalangi keinginan anak saya,” ujar perempuan 40 tahun itu. (Andre Bakhtiar)
Rosa Huang (kiri) selalu mendukung prestasi Alvaro Vincent WIjaya.
(Foto: EKO SUSWANTORO-HARIAN DISWAY)