Eri mengatakan capaian vaksinasi Surabaya secara umum sudah sangat tinggi. Hanya penduduk dengan usia 12-17 tahun yang masih minim. Karena itulah, serbuan vaksinasi kali ini dikhususkan untuk pelajar.
Selain vaksinasi massal, pemkot juga terus menggelar swab test untuk guru dan siswa. Ada pelajar yang terkonfirmasi positif. Tanpa gejala. Mereka dirawat di Asrama Haji. Semua itu dilakukan agar tidak muncul kluster sekolah.
Sambil mempercepat vaksinasi pelajar, tenaga kesehatan (nakes) Surabaya juga dikirim ke luar daerah. Surabaya menyiapkan 32 mobil vaksinasi ke wilayah aglomerasi Gerbangkertasusila.
“Yang turun ke lapangan 32 mobil. Enam unit ke Danrem. Nanti bisa dipakai dimana saja,” ujar alumnus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya itu. Sebanyak 15 mobil juga dikirim ke Bangkalan dengan melibatkan Polrestabes Surabaya.
Eri berharap Surabaya bisa turun level PPKM akhir bulan ini. Target itu bisa tercapai jika vaksinasi di Bangkalan bisa dikebut. Hingga kemarin vaksinasi dosis pertama di Bangkalan masih 30,25 persen. Kurang 20 persen lagi agar Gerbangkertasusila bisa turun ke level 2. (Salman Muhiddin)