Vaksin Pelajar Jatim Masih 12,33 Persen

Sabtu 16-10-2021,04:00 WIB
Editor : Tomy C. Gutomo

PEMBELAJARAN Tatap Muka (PTM) di Jatim sudah bergulir sebulan lebih. Jumlah pelajar SMP dan SMA/SMK yang divaksin masih 12,33 persen dari target yang ditetapkan pemprov Jatim. Maka, vaksin untuk pelajar kini jadi prioritas.

Para pejabat tinggi negara datang ke Surabaya untuk melihat serbuan vaksinasi Sinovac di Lapangan Tot Heil Onze Ribben (THOR) kemarin (15/10). Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini hadir berbarengan.

Tiga pejabat pusat itu juga didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksamana Muda (Laksda) TNI Dr Iwan Isnurwanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta,  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Grafis: Rozi Hamdani-Harian Disway

Sementara yang hadir dalam vaksinasi kemarin adalah pelajar asal Surabaya dengan usia 12-17 tahun. Acara dilanjutkan hari ini untuk siswa dari luar kota mulai pukul 07.00 hingga 15.00. Tidak ada syarat domisili.

Diharapkan pelajar dari Gresik, Bangkalan dan Sidoarjo yang belum divaksin bisa memanfaatkan serbuan vaksinasi itu. Sementara pelajar asal Surabaya yang belum divaksin tetap boleh datang.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pemerintah pusat sedang mengejar target vaksinasi di semua daerah. Masing-masing kota diharapkan sudah mencapai 70 persen vaksinasi dosis pertama. “Kalau vaksin lancar, kegiatan sosial dan perekonomian ikut lancar,” ujar pria kelahiran 8 November 1963 itu.

Pemerintah menyediakan 20 ribu dosis per hari untuk vaksinasi massal di Lapangan Thor. Diharapkan, KBM bisa berjalan lebih lancar karena siswa sudah terlindungi.

Setelah Surabaya, pemerintah pusat juga menggelar vaksinasi massal di 34 Polres dan Kodim dengan target 26 ribu untuk masyarakat rentan, lansia, pelajar dan difabel.

Percepatan vaksinasi harus terus dilakukan meskipun Surabaya sudah melampaui target yang sudah ditentukan. Hingga kemarin capaian vaksin dosis pertama mencapai 112,12 persen.

MENTERI SOSIAL Tri Rismaharini berbincang dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)

Meski begitu, capaian vaksinasi pelajar Surabaya masih 36,64 persen. Atau setara 95.661 jiwa.  Angka itu mempresentasikan pelajar dengan usia 12-17 tahun. Jika diakumulasikan dengan siswa SD, persentasenya bisa menurun. Sebab, siswa dengan usia di bawah 12 tahun belum ada yang divaksin.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta semua jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di seluruh Indonesia solid. Kota yang capaian vaksinnya tinggi bisa membantu kabupaten atau kota tetangganya.

Listyo sudah melihat gotong royong itu di Jatim. Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya turut membantu vaksinasi di wilayah aglomerasi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertasusila). "Saya memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran forkopimda di Jawa timur yang sangat sangat kompak mengendalikan laju pertumbuhan Covid," kata mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu.

Presiden meminta akselerasi vaksin digelar bulan ini. Kolaborasi jadi kunci untuk mencapai target 2 juta suntikan per hari. Sementara itu, Jatim ditarget 300 ribu suntikan per hari.

Kerja keras kemarin, baru akan diketahui hari ini. Listyo berharap angka yang muncul sudah sesuai target yang diinginkan presiden. “Harapannya laporan capaian target harian kita besok over prestasi,” lanjut mantan Ajudan Presiden Jokowi (2014) itu.

Ia berharap ada lebih banyak wilayah yang turun level PPKM. Saat ini pemerintah pusat menunjuk Kota Blitar untuk menjalani uji coba Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Daerah yang ingin menyusul Blitar harus mempercepat vaksinasi dosis pertama mereka: minimal 70 persen. Sedangkan vaksinasi untuk lansia minimal 60 persen.

Menteri Sosial Tri Rismaharini turut hadir dalam acara itu. Ia banyak memberikan arahan ke Wali Kota Eri Cahyadi, mantan anak buahnya dulu. Sayangnya mensos tak berlama-lama memantau vaksinasi itu.

Tags :
Kategori :

Terkait