Oleh:
Wimpie,
Member Grup Hobby Nonton
Kebahagiaan kami, penggemar berat Denis Villeneuve, akhirnya datang berkat Dune. Film kolosal yang dibuat ulang dari novel berjudul sama karangan Frank Herbert, yang dikatakan sebagai novel fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa. Seakan menyempurnakan Dune versi 1984, telah memuaskan dahaga kami akan tayangan bermutu.
SETELAH Arrival dan Blade Runner, dunia film seakan sunyi senyap. Hanya sedikit film yang mampu mengajak kaki ini melangkah ke bioskop. Film lain cukup dinikmati lewat media streaming saja.
Kami tidak akan membahas cerita ataupun sisi teknisnya. Semua sudah paham bagaimana Dennis Villenueve berkarya, dan bagaimana cara menikmatinya. Kami hanya ingin menyoroti reaksi khalayak umum yang dapat kami pantau selama beberapa saat setelah Dune tayang.
Mayoritas mengeluhkan Dune menyiksa, memancing kantuk, membosankan, dan banyak komentar jelek lain. Tetapi kami menulis ini juga bukan sebagai pasukan pembela Villenueve ataupun Dune. Sebuah karya wajar saja ada pro dan kontra.
Dune memang sebuah ujian. Yang walaupun sudah diberi tahu jauh hari sebelumnya lewat karya Villeneuve yang lain, kira-kira akan seperti apa, tetap saja penonton merasakan kesulitan yang amat sangat. Soal yang diberikan pak dosen Villeneuve terlampau susah untuk dijawab.
Ujian juga berlaku untuk studio. Apakah mereka akan tetap sabar setelah menggelontorkan dana sangat besar? Sebab Villeneuve adalah sosok perfeksionis berikutnya setelah Stanley Kubrick. Apakah kerja sama studio besar dengan Villeneuve akan berlanjut? Kami harap semuanya akan berjalan lancar. Supaya kami tetap bisa menikmati karya-karya indah lainnya.
Kami bisa membayangkan juga bagaimana tekanan yang dihadapi Villeneuve selama produksi. Mungkin pihak accounting duduk manis di sebelahnya sambil menarik-narik tangannya. Memintanya menekan bujet. Tapi Villeneuve tetap tancap gas penuh. Sehingga hasilnya sangat memuaskan.
Jika boleh kami memberikan skor, maka nila Dune adalah 9,5 dari 10. Kami memberikan tepuk tangan dengan berdiri, mata kami berkaca-kaca, bibir kami bergetar tak mampu mengelukan Denis Villeneuve dengan teriakan. Padahal Dune yang tayang sekarang baru bagian pertama dari dua bagian. Kami berharap akan ada lima bagian lainnya. Jangan tunda lagi Villeneuve dan Warner Brothers. Puaskan kami! Ujilah kami! (Retna Christa-*)
Komentar
Melihat Dune versi Denis Villenueve seperti mendengarkan ayah yang membacakan cerita pengantar tidur buat anaknya. Sebagai penonton, kau sendiri yang menentukan menjadi anak seperti apa.