Kemiskinan Ekstrem di Jatim Ada di 30 Kabupaten

Kamis 04-11-2021,07:08 WIB
Editor : Redaksi DBL Indonesia

JAWA TIMUR menjadi satu dari tujuh provinsi yang ditunjuk sebagai pilot project pengentasan kemiskinan ekstrem. Ada lima kabupaten yang dipilih langsung oleh pemerintah pusat, yakni Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Probolinggo, Bojonegoro, dan Lamongan.

Pengertian kemiskinan ekstrem tersebut menganut standar yang dikeluarkan Bank Dunia. Yakni besarnya pengeluaran seseorang berkisar hanya USD 1,98 per hari. Atau setara dengan Rp 28.320 per hari.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem tercapai pada 2024 mendatang. Ada sejumlah strategi yang telah disiapkan untuk mencapainya. Tentu dengan sekaligus meningkatkan Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI).

“Ini menyangkut sejumlah fokus program sampai beberapa tahun ke depan,” katanyi kemarin (3/11). Di antaranya, menurunkan beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan dengan electricity dan renovasi rumah layak huni.

Dia optimistis seluruh program itu bakal menurunkan angka kemiskinan ekstrem dengan signifikan. Efek sampingnya, IPEI Jatim juga otomatis meningkat. Khofifah berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk program-program tersebut.

Pada program penurunan beban pengeluaran bakal dibagi ke tiga program. Pertama, alokasi anggaran Rp 100 miliar untuk program keluarga harapan plus yang disalurkan kepada 50.000 lansia.

Kedua, alokasi anggaran sebesar Rp 14,4 miliar untuk program asistensi sosial penyandang disabilitas. Ketiga, program pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin sebesar Rp 1,35 miliar. Ditambah lagi anggaran sebesar Rp 882 miliar untuk Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP).

Pada program peningkatan pendapatan masyarakat miskin juga dibagi ke dua program. Pertama, program pemberdayaan usaha perempuan sebesar Rp 5,85 miliar. Kedua, pemberdayaan usaha ekonomi kelompok usaha bersama sebesar Rp 3,9 miliar.

Yang terakhir, pada program meminimalkan wilayah kantong kemiskinan bakal digelontor dana sebesar Rp 2,45 miliar. Yakni disalurkan kepada 1.400 rumah tangga miskin dan rentan miskin. “Melalui program electricity dan renovasi rumah tinggal layak huni sebesar Rp 30 miliar dengan sasaran dua ribu unit rumah,” jelas Khofifah.

Bahkan, daerah pilot project pengentasan kemiskinan bakal ditambah tahun depan. Tidak hanya 5 kabupaten/kota. Tetapi 30 kabupaten/kota. Tulungagung menjadi salah satu kabupaten tambahan dan dijadikan percontohan nasional. “Karena kemiskinan ekstrem ini barang baru. Definisi pengeluaran sehari sebesar USD 1,9. Nah, Tulungagung masuk di dalamnya,” tandasnyi. (Mohamad Nur Khotib)

 

Tags :
Kategori :

Terkait