MENJELANG akhir pekan, pameran properti di Lippo Plaza, Sidoarjo, banyak didatangi pengunjung. Sebagian pengunjung tertarik datang setelah membaca artikel terkait pameran perumahan tersebut di Harian Disway.
Mereka rata-rata tertarik melihat stan yang menawarkan rumah di Sidoarjo. Salah satu yang banyak dikunjungi adalah stan Blukid Residence. Staf Sales Bukid Residence Ari Wijayanti menjelaskan, ada dua tipe properti yang dijualnyi. Yakni rumah satu lantai dan dua lantai. Keduanya memiliki harga yang variatif. Mulai dari Rp 600 juta sampai Rp 1,3 miliar.
Menurut Yanti, sapaan akrab Ari Wijayanti, range harga yang ditawarkan sudah kompetitif. Apalagi fasilitas yang diberikan sangat lengkap. Seperti akses dekat dengan Alun-alun Sidoarjo maupun fasilitas pendidikan. ”Bahkan termasuk murah. Karena tengah kota ya,” ujar perempuan 45 tahun itu.
Selama pameran di Lippo Plaza Sidoarjo, Yanti sudah menjual lima unit. Agar semakin laris, Blukid Residence memberikan kebijakan down payment (DP) hanya Rp 5 juta. Rumah satu lantai lebih laris daripada dua lantai. Kebanyakan yang membeli propertinya, kata Yanti, masih kategori keluarga baru. Sehingga mereka masih belum membutuhkan kamar banyak.
PENGUNJUNG mendapat penjelasan tentang tipe rumah di perumahan Graha Mukti. (Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)Meski satu lantai, desain rumah yang dibuat Blukid Residence seperti dua lantai. Atapnya cukup tinggi. Bila dilihat dari depan, seolah merupakan properti dua lantai. JAringan PDAM juga sudah ada di perumahan itu. ”Air itu penting. Tidak semua sumur bor di perumahan Sidoarjo bagus. Ada yang bercampur lumpur. Nah PDAM jadi daya jual juga,” katanyi.
Selama pandemi, penjualan rumah di Blukid Residence masih baik. Namun unit yang laku tidak sebanyak sebelum pandemi.
Graha Mukti Grup juga mengikuti pameran di Lippo Plaza Sidoarjo. Ada tiga proyek yang dijual. Semuanya di Sidoarjo. Staf Sales Graha Mukti Grup Bregas Thian menjelaskan, dalam sebulan ia bisa menjual 3 unit rumah.
Selama setahun, Thian bisa menjual 60 unit rumah. Meskipun di masa pandemi seperti ini. ”Free Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jadi kuncinya sih. Pas awal pandemi itu sudah. Sekarang sudah lumayan lah,” ungkapnya.
Thian menerangkan rumah yang laku memang lantai satu. Alasannya sama dengan Yanti. Pangsa pasarnya keluarga baru. Serta masih membutuhkan rumah dengan harga yang terjangkau. (Andre Bakhtiar)