Triwulan III Ekonomi Jatim Tumbuh 3,23 Persen

Sabtu 06-11-2021,06:47 WIB
Editor : Redaksi DBL Indonesia

KONDISI ekonomi Jawa Timur terus membaik. Sebelumnya, berhasil bangkit pada triwulan II dengan tumbuh sebesar 7,05 persen (y-on-y). Kini triwulan III juga tumbuh positif sebesar 3,23 persen (y-on-y). Secara kuartal, pertumbuhan ekonomi Jatim menjadi yang tertinggi se-Jawa. Yakni dengan tumbuh sebesar 2,26 persen (y-on-y).

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan, angka pertumbuhan itu juga menjadikan Jawa Timur sebagai penyumbang pertumbuhan perekonomian terbesar kedua di pulau Jawa. Yakni berkontribusi sebesar 25,33 persen. ”Angka itu dipicu oleh semakin membaiknya beberapa sektor lapangan usaha,” ujarnya saat konferensi pers virtual, kemarin (5/11).

Sumber pertumbuhan paling tinggi adalah sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor. Yakni menyumbang sebesar 8,24 persen. Menyusul kemudian sektor informasi dan komunikasi sebesar 7,42 persen. Mengingat penggunaan data internet terus meningkat akibat masih terjadinya pembatasan kegiatan masyarakat.

”Industri pengolahan juga punya peran dominan. Tumbuh sekitar 2,93 persen. Namun, ada beberapa lapangan usaha yang masih terkontraksi. Misalnya sektor pertambangan dan penggalian,” ujar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Berhasil tumbuh sebesar 8,33 persen. Sementara di sisi pengeluaran, sektor komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh paling tinggi sebesar 2,27 persen.

 “Kalau secara kuartal, q-to-q, pertumbuhan paling tinggi terjadi di sektor konstruksi sebesar 9,84 persen. Dan di sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada PMTB sebesar 8,81 persen,” jelasnya. Selain itu, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 624,87 triliun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 423,04 triliun.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan sektor konsumsi, investasi, dan vaksinasi menjadi kunci pemulihan ekonomi Jatim. Juga didukung oleh penguatan pada UMKM, Bumdes, dan kredit dana bergulir. ”Lebih dari separo PDRB Jatim 2021 turut berkontribusi melalui strategi empowerment seperti itu,” ujarnya.

Sedangkan, sekitar 25,98 persen PDRB Jatim telah fokus pada strategi peningkatan daya tarik investasi. Menurutnya, pandemi telah membuat pola sosial-ekonomi bergeser. Di antaranya, seperti gaya hidup, aktualisasi diri, dan self-esteem. Semuanya berada di dasar piramida. “Segala aktivitas mulai beralih pada media digital dan virtual. Pada triwulan empat nanti harapannya bisa terus digenjot,” ungkapnya. (Mohamad Nur Khotib)

 

Tags :
Kategori :

Terkait