Ada lelah yang terbayar ketika film yang dibitangi diminati penonton. Nicholas Saputra sampai terharu.
Filmnya baru bisa ditonton di layar labar di seluruh Indonesia pada 11 November mendatang. Namun saat pemutaran khusus atau advance screenings di Jakarta, Bekasi, Bandung, dan Yogyakarta sejak 30 Oktober hingga 8 November 2021, antusiasme penonton pada film Paranoia tinggi.
Nicholas tentu saja senang. Sebab tiket langsung terjual habis di hari pertama ticket box dibuka. ”Terharu melihat semangat teman-teman yang sudah menantikan film Paranoia dan memburu habis tiket advance screening dalam waktu yang sangat singkat,” katanya.
”Apalagi melihat reaksi penonton saat pemutaran adalah perasaan yang luar biasa menyenangkan. Senang sekali penonton kembali ke bioskop untuk menikmati Paranoia di layar lebar,” ungkap pemeran tokoh Raka dalam film yang diproduksi Miles Films itu.
Nicholas memang pantas bungah. Bayangkan, tiket advance screening Jakarta pada Sabtu, 30 Oktober 2021 habis cepat. Hanya dalam waktu kurang dari 20 menit sejak penjualan dibuka. Tentu saja buat Nicholas sebagai aktor hal itu menghargai proses yang ditempuhnya selama syuting.
Mengingat selama proses produksi Paranoia dilakukan dengan keterbatasan. Bahkan, para pemain dan kru yang terlibat hanya boleh berada dalam satu wilayah saja dan tidak boleh bertemu dengan orang lain. Buat dia, protokol kesehatan dan keamanan yang ketat justru membuatnya merasa aman selama syuting.
Untuk memerankan diri sebagai Raka, Nicholas memang berupaya maksimal. Misalnya dengan penampilan baru berjanggut dan berkumis untuk memerankan sosok duda yang kehilangan anak dan istrinya. Peran ini tentu saja sempat membuat Nicho kebingungan karena latar belakangnya yang sangat berbeda dengan Raka.
”Ini tantangan banget sih, karena kebetulan saya sendiri belum menikah apalagi punya anak. Jadi enggak tahu gimana rasa sedihnya, ungkapnya. Apalagi problematika kehidupan Raka yang kehilangan orang-orang yang dicintainya di tengah pandemi Covid-19 semakin menambah tantangannya.
Diskusi dengan sang sutradara, Riri Riza, menjadi jalan tengah agar penampilannya maksimal di depan kamera. ”Saya harus bisa menggambarkan bagaimana kegelisahan Raka, ketika ia hilang arah ditambah pandemi. Makanya saya pakai imajinasi dan diskusi untuk menghayati karakter Raka,” paparnya.
Yang menyenangkan, setelah 16 tahun tak bertemu dalam satu film, Nicholas akan dipasangkan dengan Lukman Sardi. Ada juga Nirina Zubir dan Caitlin North-Lewis yang menjadi partner aktingnya.
Selain Nicholas yang merasa terharu, Mira Lesmana, sebagai produser, bahkan terkejut dengan respons atas filmnya. ”Senang sekali. Hanya dalam waktu singkat, tiket langsung sold out! Kami kemudian menambah layar. Yang semula hanya empat menjadi delapan layer. Tiketnya langsung terjual habis. Semoga ini menjadi tanda bahwa penonton sangat merindukan kembalinya film Indonesia di bioskop,” ungkapnya.
Apalagi sutradara Riri Riza. Ia menyaksikan reaksi dan mendengar komentar-komentar penonton yang antusias sangat membuatnya terharu. ”Itu semua memberi kami semangat keberanian untuk terus mendorong bangkitnya industri film Indonesia yang terguncang akibat pandemi,” terangnya.
Senada, Nirina Zubir yang memerankan tokoh Dina juga gembira karyanya ini mendapat respon positif dari banyak pihak. ”Na senang banget bisa kembali berinteraksi langsung dengan penonton di bioskop. Sampai sulit bagi Na untuk menggambarkannya dengan kata-kata. Reaksi mereka menggembirakan, ada yang bilang tegang sampai tutup mata, ada yang kaget sampe elus-elus perut. Hahaha!,” ujarnya. (*)