Lebih Baik Tunjungan Tiru Mong Kok, Hongkong

Kamis 11-11-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

Desain kawasan segitiga emas juga sudah dibuat sejak lama. Namun, sampai sekarang rencana itu belum terealisasi.

Hearing anggota DPRD Kota Surabaya bersama perwakilan pemilik cafe dan resto di Jalan Tunjungan kemarin. (Foto: Rizal Hanafi)

Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, jajaran pemkot sudah menggelar rapat di Jalan Tunjungan. Menurutnya, larangan parkir tetap perlu. ”Karena secara survei ada kepadatan pada jam kantor. Dari pukul 4 sore ke 7 malam,” ucapnya.

Sudah ada sembilan kantong parkir yang disediakan di sepanjang Jalan Tunjungan. Di antaranya, Tunjungan Electronic Centre (TEC), Gedung Siola, Hotel Doubletree, Jalan Tanjung Anom, Jalan Genteng Besar, Jalan Kenari, Hotel Majapahit, dan Hotel Swiss Belinn. Rencananya ada tambahan titik parkir di Pasar Tunjungan.

Menurutnya, larangan parkir akan dibarengi dengan konsep pertunjukan seni dan musik. Itu bergulir hingga pukul 23.00.

Pedagang bisa memperluas area jualan dengan menyewa trotoar. Pengunjung bisa menikmati pertunjukan yang disiapkan pemkot sambil nongkrong.

Irvan juga menyampaikan bahwa larangan parkir sudah dikorting. Yang awalnya pukul 23.00 diubah menjadi pukul 19.00.

Pemilik Cafe Piring Seng Fahad Umar kaget dengan keputusan itu. Selama ini pedagang tak pernah dilibatkan dalam kebijakan parkir tersebut. ”Tiba-tiba dilarang. Sekarang tiba-tiba jamnya berubah. Dan kami tidak pernah diajak bicara,” jelasnya.

Meski begitu, ia berterima kasih karena dishub sudah melunak. Jika larangan parkir diturunkan ke pukul 19.00, pedagang masih bisa dapat pengunjung.

Fahad juga minta larangan tidak berlaku untuk Jumat, Sabtu, dan Minggu. Menurutnya, Jalan Tunjungan lebih bebas macet di tiga hari itu. ”Semoga didengarkan. Terima kasih,” tutur Fahad. (Salman Muhiddin)

Tags :
Kategori :

Terkait