Oleh
Wisnu Aji Setyo
Staf Konsulat Jenderal RI di Toronto, Kanada
Oktober menjelang akhir musim gugur, menikmati pemandangan Kanada dengan hawa dingin menusuk tulang, ternyata sangat seru. Bersama komunitas Budaya Nusantara di Kanada, Wisnu Aji Setryo menyusuri Elbow Falls hingga Danau Kananaskis di Alberta. Berikut ceritanya.
ROCKY MOUNTAIN menjulang bagai raksasa tegap mengawasi daerah sekitarnya. Salju di puncaknya terbawa angin. Terbang ke sekeliling. Sebagai pemanasan sebelum musim dingin benar-benar datang pada pertengahan November. Justru pada Oktober, udara Kanada membuat seluruh tubuh menggigil. Lebih dingin daripada musim dingin beneran.
Pada bulan yang sedang dingin-dinginnya itulah, ibu-ibu dari komunitas Budaya Nusantara mengundangku untuk mengajar dan berjalan-jalan. Dari Toronto, aku ke Calgary lebih dulu. Naik pesawat selama sekitar dua jam. Dijemput oleh empat orang pengurus Budaya Nusantara: Jade Gandasubrata, Lina Asensio, Chandra Garland, dan Yuni Astuti.
Aku menginap di kantor Budaya Nusantara. Mengajar tari hingga zumba. Ibu-ibu itu sangat bersemangat. Mereka berjanji mengajakku berjalan-jalan mengunjungi sudut Alberta yang alami. Yakni Danau Kananaskis dan Elbow Falls.
Benar saja. Pada hari ketiga, tepatnya 17 Oktober, setelah kelas tari Soreng Timur, kami bersiap-siap untuk road trip. Aku menyetir. Jalanan sepanjang Calgary hingga masuk wilayah Alberta begitu lengang. Hanya dua-tiga mobil saja yang terlihat.
Tujuan pertama kami adalah Elbow Falls. Sebuah tempat wisata air terjun. Untuk mencapainya, kami berjalan menembus hutan cemara. Rocky Mountain terlihat membentang dari utara ke selatan, seakan mengawasi laju kendaraan kami.
Tak lama, jalanan mulai menanjak. Di ujung lereng, terdapat kawasan seperti sungai dengan batu-batu padas. Air mengalir deras, menuju ke arah timur, dan jatuh sebagai air terjun. Kami berada di bagian atas air terjun! Menikmati aliran yang meluncur menimpa batuan-batuan di sekitarnya. Pohon-pohon cemara di sekitar melambai bergoyang, terbawa irama alam.
Sekitar sejam kami di sana. Aku berfoto di atas batu besar dengan sinar matahari yang menyorot di atas dua ’’anak’’ Pegunungan Rocky. Hasilnya bagus. Kira-kira seperti lukisan anak SD. Ada dua gunung, lalu matahari menyembul di sela-selanya.
Setelah puas, kami segera memacu mobil Jeep menuju perhentian kedua. Yakni Danau Kananaskis. Jalanan masih lengang dengan deru angin kencang. Lahan-lahan perkebunan warga tampak lapang. Tak ditanami apa pun. Hanya rumput yang dibiarkan tumbuh. Pada musim gugur seperti ini, aktivitas pertanian warga setempat juga tak jalan.