Nomi (Lashana Lynch) awalnya nampak sebagai agen saingan Bond yang penting. Kemudian dia hanya menjadi tokoh sampingan. Dia bahkan menyerahkan titel 007 kembali kepada Bond dengan mudah. Akting Lynch sebenarnya sangat bagus. Sayang dia hanya menjadi pengisi kuota keragamaan untuk menendang rasisme patriarki. Sedikit literal di bagian akhir.
Saya memikirkan teori soal ini. Banyak adegan yang terasa canggung, karena Nomi seharusnya memiliki peran yang penting. Namun karena dikritik, maka peran dia dikurangi. Sehingga ceritanya ditulis ulang. Dan itu menyebabkan banyak adegan menjadi offbeat.
Nilai produksi makin turun seiring berjalannya film. Mungkin syuting ulang membuat Malek tidak sempat mengikuti perubahan skenario. Sehingga tidak bisa memaksimalkan aktingnya. Sayangnya, pihak studio membantah spekulasi-spekulasi ini. Ini hanya teori. Kebenarannya tidak ada yang tahu.
Tapi jika ini benar, aku tidak tahu apakah script aslinya lebih bisa diterima fans. Jika mereka mengganti Bond jadi lesbian, kulit hitam, transeksual, atau punya disabilitas, apakah James Bond akan jadi lebih bagus? Saya sih tidak peduli dari awal. No Time To Die merupakan film tentang James Bond. Dan bahkan terlalu tentang James Bond. Saya bukan penggemar James Bond. Dan film ini tidak mengubah hal itu. (*)