Sarjana Pendidikan Sulit Cari Sekolah

Kamis 25-11-2021,14:46 WIB
Editor : Doan Widhiandono

Bayangan kesejahteraan guru yang mereka bayangkan ternyata salah. Banyak guru bergaji jauh dari layak. Di Surabaya masih ada guru yang gaji bulanannya di bawah Rp 1 juta.

Cari lowongan guru juga semakin sulit. Persaingan pada CPNS sangat terbatas. Di sisi lain, banyak sekolah swasta yang terpaksa tutup.

Misalnya SMP swasta di Surabaya. Kebijakan pemkot memasukkan sebanyak mungkin siswa ke SMP Negeri berimbas ke perolehan siswa baru sekolah swasta. Satu kelas di SMP negeri bisa diisi hingga 42 siswa. Padahal idealnya satu kelas hanya boleh diisi 34 siswa. 

Akibatnya, banyak SMP swasta yang tidak dapat murid sama sekali. Satu per satu sekolah tutup dalam lima tahun terakhir. 

Guru-gurunya harus mencari sekolah lain. Mereka harus mengajar di lebih dari dua sekolah agar dapat penghasilan yang layak

Agnes melihat fenomena terjadi di sekolah swasta kecil. Yang memiliki siswa kurang dari 100. Yayasan biasanya tidak mampu menggaji guru sesuai upah minimum kota (UMK). Sekolah hanya bisa mengandalkan pendapatan dari uang SPP.

Permasalahan gaji, sebenarnya bisa dibantu oleh Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA). Maupun dana dari Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNAS). Pendapatannya tergantung dari jumlah siswa di sekolah. 

BOPDA menganggarkan 1 siswa di sekolah mendapat Rp 29 ribu. Sedangkan BOSNAS lebih besar. yakni Rp 85 ribu per siswa. ”Tapi, cairnya tiga bulan sekali,” kata Agnes.

Meski begitu, Agnes menilai bantuan BOPDA dan BOSNAS itu bukan solusi yang mutakhir. Toh, sekolah yang tidak memiliki banyak murid, bakal mendapat jatah bantuan sedikit.

BOPDA dan BOSNAS juga harus dipangkas untuk operasional sekolah. Mulai tunggakan listrik, Wi-Fi, air, hingga keperluan bulanan lainnya.

Menurutnya, sekolah swasta harus dibantu agar dapat murid lagi. Pemkot bisa mengucurkan anggaran hibah agar sekolah memperbaiki sarana prasarananya. Dengan begitu, minat warga untuk menyekolahkan anaknya di swasta lebih besar. 

”Pemkot juga sudah membatasi rombongan belajar sekolah negeri. Tidak seperti tahun sebelumnya. Swasta bisa lebih bernapas,” katanyi. Saat swasta bisa tumbuh lagi, tentu lowongan guru di Surabaya bisa bertambah. (Salman Muhiddin/Andre Bakhtiar)



Tags :
Kategori :

Terkait