Pengorbanan Heroik Mayor Hasanuddin Sadik

Minggu 28-11-2021,04:00 WIB
Editor : Doan Widhiandono

Pengorbanan Mayor Hasanuddin pun tak sia-sia. Sebab, perlawanan sengit yang dilakukannya bersama para pejuang lainnya membuka mata dunia. Bahwa Indonesia adalah negara yang ingin merdeka. Lebih baik hancur lebur daripada dijajah lagi. Begitu kata Bung Tomo melalui pidatonya.

“Pengetahuan Mayor Hasanuddin dalam merakit detonator diperolehnya ketika mengikuti pendidikan di sekolah Kogyo Semong Gakko, atau sekolah teknik yang sekarang jadi bangunan SMKN 2 di Sawahan, Surabaya,” ujar pria 40 tahun itu.

Sang mayor dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Mojokerto. Upacara pemakaman dipimpin langsung oleh Mayjen Jonosewojo dan dihadiri oleh kakak almarhum yang ada di Mojokerto. RS Ahmad, penulis Surabaya Bergolak juga turut hadir dalam upacara tersebut.

Jembatan Sepanjang sampai kini masih dapat dijumpai. Namun konstruksinya telah berubah, diperbaiki sehingga nyaman dimanfaatkan oleh para pengguna jalan. Lokasinya berada di Kecamatan Taman, Sidoarjo. Di malam hari, kawasan sekitar ramai dengan kerlap-kerlip lampu dan beberapa reklame besar yang terpajang. Sedangkan di bagian timur terlihat bangunan SMP Muhammadiyah Taman yang menjulang. 

Setiap hari jembatan tersebut selalu ramai, apalagi sebelah selatan terdapat pasar Taman yang dipenuhi para pedagang dan pembeli. Kawasan itu hidup. Mereka yang tinggal saat ini menikmati hasil dari perjuangan dan pengorbanan Mayor Hasanuddin dan pejuang-pejuang lainnya. “Saya berharap, Jembatan Sepanjang kelak bisa dinamakan ’Jembatan Mayor Hasanuddin Sadik’. Untuk mengingat jasa-jasa beliau,” katanya. (Guruh Dimas Nugraha )

 

Tags :
Kategori :

Terkait