Warga Kaki Semeru Nekat Pulang untuk Selamatkan Harta

Selasa 07-12-2021,11:34 WIB
Editor : Doan Widhiandono

Dusun Kampung Renteng memang parah. Satu dusun tertimbun abu. Tebalnya sekitar 5 meter. Rumah-rumah penduduk hanya terlihat gentingnya. Kabel tiang listrik hanya berjarak sekitar 50 sentimeter dari kepala.

Dua dump truck milik para penambang juga tertimbun. Hanya terlihat bagian ujung kepalanya. “Empat truk saya tertimbun di sini,” kata Abdullah, salah seorang pengusaha pasir, saat melihat Dusun Kampung Renteng sore kemarin.

Abdullah punya lima truk. Semuanya beroperasi saat terjadi erupsi. Tak dinyana wedhus gembel turun terlalu cepat. Hanya tiga sopir berhasil menyelamatkan diri. Dua lainnya masih hilang. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan, total korban meninggal hingga kemarin sore mencapai 22 orang. Sebanyak 14 orang dari Kecamatan Pronojiwo. Dan yang teridentifikasi baru 9 orang. 

“Lalu ada 8 orang dari Kecamatan Candipuro. Yang baru teridentifikasi 5 orang,” ujarnya dalam konferensi pers. Ia juga menyebut ada sekitar 27 orang yang masih dinyatakan hilang. 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyatakan kondisi masih belum aman. Guguran material panas masih ada di atas. Bahkan volumenya lebih besar dan belum bisa terprediksi. Apalagi saat terjadi hujan. Lahar dingin bakal menjadi ancaman. 

“Semua harus tetap waspada dan saling antisipasi. Karena guguran masih ada,” katanya. Ia mengimbau agar warga tak gegabah. Susulan erupsi masih bisa terjadi lagi. Seluruh tindakan yang mendekati bahaya harus dihentikan. (*)
Reruntuhan pohon memenuhi ruas jalan di jarak 100 meter dari sisi Utara menuju Jembatan Gladak Perak.
(Foto: Bud Wichers untuk Harian Disway)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait