KKB Papua, Saudara atau Bukan?

Jumat 10-12-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

”KKB Papua saudara kita” diluruskan Menko Polhukam Mahfud MD: ”Papua memang saudara kita. Tapi, KKB bukan.” Itu meluruskan pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sebelumnya. Apakah itu beda pendapat?

----------

Kelihatannya, ya. Beda pendapat. Kontradiksi. Tapi, sesungguhnya tidak.

Buktinya, anggota KKB, Atu Kogoya, baru saja disikat tewas oleh Satgas TNI Pos Koramil Persiapan Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (7/12), pukul 08.00 WIT. Tewasnya Atu Kogoya akibat baku tembak.

Dari tangan Atu, disita sebuah senjata api laras panjang. Senjata itu direbut KKB Papua dari prajurit TNI yang mereka bunuh beberapa waktu lalu.

Kapendam Cenderawasih Kolonel Arm Reza Nur Patria kepada pers, Rabu (8/12), menjelaskan tentang senpi tersebut:

"Satu pucuk senjata laras panjang organik SS2-V4 Trijicon. Itu merupakan senjata organik dari personel Satgas TNI yang dibunuh oleh KKB di Kali Brasa, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada 18 Mei 2021."

Seandainya KKB saudara kita, pastinya Atu Kogoya tidak akan ditembak mati. Sebaliknya, pihak KKB tidak menganggap kita saudara mereka. Sebab, mereka sudah membunuh prajurit TNI yang senjatanya mereka rebut itu.

Wacana ”KKB saudara kita” diucapkan langsung oleh Dudung. Ketika memberikan pengarahan kepada prajurit di Papua pada Selasa (23/11).

Tepatnya, saat Dudung memberikan pengarahan kepada prajurit TNI-AD, Persit KCK, dan Satgas Yonif PR 328/Dirgahayu. Di Markas Batalion Raider 754/ENK20/3 Kostrad di Timika, Papua.

Pengarahan JDudung: "Satgas tidak harus memerangi KKB, namun mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus. Karena mereka adalah saudara kita."

Dilanjut: "Keberhasilan prajurit dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata berapa (dari musuh). Tapi, bagaimana saudara kita itu bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI."

Terus: "Bila kalian (prajurit) selesai satgas, lalu masyarakat menangisi kepulangan kalian, karena warga masih ingin kalian tugas dan tinggal bersama mereka, berarti kalian berhasil merebut hati dan simpati masyarakat Papua."

Pernyataan sejuk. Lembut. Mengajak (lagi) KKB Papua kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Dudung juga memberikan pengarahan kepada prajurit saat mengunjungi Kodam Kasuari, Papua Barat, Kamis (25/11). Di hadapan para perwira kodam, Dudung bicara lebih konkret:

Tags :
Kategori :

Terkait