KETUA UMUM PAN Zulkifli Hasan memulai safari politiknya di Jatim sejak kemarin (11/12). Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (2014-2019) itu bakal mengunjungi sejumlah pesantren. Termasuk Pesantren Nahdlatul Ulama (NU).
Zulkifli tak mau PAN menjadi partai eksklusif. Yang cuma identik dengan Muhammadiyah. Ia ingin mempertahankan PAN menjadi partai tengah. Yang tidak ke kiri atau ke kanan. “Kami enggak masuk ke lingkaran cebong kampret,” ucap Zulkifli saat mengunjungi Disway News House kemarin.
Ia sadar bahwa posisi di tengah-tengah itu bukan tanpa risiko. Yang di tengah pun bisa tertabrak. Namun, posisi itu harus dipertahankan. Mantan Menteri Kehutanan itu melihat ada pihak yang sengaja memelihara konflik. Kestabilan nasional jadi taruhannya.
Karena itulah ia sengaja menggelar Musyawarah Ranting (Musran) PAN Jatim di pesantren NU. Zulkifli mendatangi Pesantren Amanatul Ummah milik Prof KH Asep Saifuddin Chalim. Ia ditemani Ketua Pemenangan Pemilu PAN Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu dan Ketua DPW PAN Jawa Barat Desy Ratnasari.
Zulkifli sebenarnya sudah pernah mengunjungi ponpes yang terletak di Mojokerto itu. Ia akrab dengan Kiai Asep. “Tadi kami berdiskusi, bertukar pikiran tentang kebangsaan,” kata politikus kelahiran 17 Mei 1962 itu.
Selain mengunjungi pesantren NU, Zulkifli akan menemui KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim. Ia ingin mengenalkan PAN dan pikiran kebangsaan partainya. “Kami partai terbuka. Jika memperjuangkan Islam, itu Islam yang ahlus sunnah wal jamaah,” lanjut Zulkifli.
Prof KH Asep Saifuddin Chalim (kiri), Zulkifli Hasan (dua dari kiri), dan Desy Ratnasari (empat dari kiri).(Humas PAN untuk Harian Disway)
Sementara itu, Kiai Asep mengatakan, ponpesnya terbuka untuk semua kalangan. Sama seperti Zulkifli, Kiai Asep juga tak mau umat terkotak-kotakkan antara NU dan Muhammadiyah. “Pondok kami terbuka untuk kegiatan-kegiatan yang memikirkan agenda kebangsaan. Saya siap membantu dan memfasilitasi, termasuk kegiatan-kegiatan PAN, bahkan kalau perlu kami biayai. Di sini banyak aula, ruangan dan lainnya,” katanya.
Kedatangan Zulkifli dan rombongannya di Amanatul Ummah adalah sejarah baru bagi PAN. Inilah satu-satunya musyawarah tingkat ranting yang dihadiri langsung Ketum PAN. Dan itu lebih spesial karena tempatnya ada di markas NU. (Salman Muhiddin)