Ekspor Non-Migas Jatim Terbesar Tetap ke AS

Selasa 18-01-2022,06:28 WIB
Editor : Redaksi DBL Indonesia

Secara year-on-year, Desember 2020 terhadap Desember 2021, nilai ekspor Jatim naik sebesar 14,97 persen. Namun, turun secara month-to-month (m-to-m) dari November ke Desember 2021. Yakni sebesar 6,05 persen atau setara dengan USD 2,05 miliar.

Turunnya nilai ekspor secara m-to-m itu bersumber pada komoditas non migas. Yakni turun sekitar 3,83 persen atau setara USD 1,98 miliar. Padahal, pada November 2021, kenaikannya cukup signifikan. Yakni sebesar 15,25 persen atau setara USD 2,06 miliar.

“Namun, beberapa barang komoditas non migas jumlah ekspornya naik,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Dadang Hardiwan saat konferensi pers virtual, kemarin (17/1). Golongan komoditas kayu dan barang dari kayu (HS 44) mendominasi. Berkontribusi sebesar 9,72 persen dari total nilai ekspor non migas pada Desember 2021.

Nilai transaksinya sebesar USD 192,70 juta. Meningkat 3,42 persen dibanding bulan sebelumnya. Dan Amerika Serikat menjadi tujuan negara ekspor terbanyak, yakni senilai USD 51,58 juta.

Peringkat kedua ditempati oleh komoditas golongan tembaga (HS 74). Menyumbang nilai ekspor sebesar 9,33 persen dari total nilai ekspor non migas. Atau setara dengan nilai transaksi sebesar USD 185,04 juta. Utamanya diekspor ke Malaysia. Total transaksinya mencapai USD 51,58 juta. “Nilainya turun 8,49 persen dibanding November,” jelas Dadang.

Secara keseluruhan, kata Dadang, kawasan tujuan negara ekspor non migas bergeser. Yakni lebih banyak ke negara-negara ASEAN. Total transaksinya mencapai USD 360,89 juta. Itu setara dengan 73,43 persen dari total ekspor non migas. Naik sekitar 13 persen dibanding sebelumnya. Dengan tujuan utama adalah Malaysia.

Baru kemudian menyusul negara-negara Uni Eropa. Didominasi ekspor ke Belanda dan Jerman. Masing-masing mencapai nilai transaksi USD 54,61 juta dan USD 28,41 juta. Jumlah itu menyumbang sekitar 8,37 persen dari total ekspor.

Namun, Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok tetap menjadi tujuan utama. Rata-rata total ekspornya masih seperti bulan sebelumnya. Meski mengalami sedikit penurunan. Yakni masing-masing menyumbang peranan sebesar USD 357,88 juta, USD 307,88 juta, dan USD 271,01 juta.

Selama Januari-Desember 2021, secara kumulatif, ekspor non-migas paling banyak ke kawasan negara ASEAN. Yakni mencapai USD 3,79 miliar atau sebesar 17,79 persen.

Sepanjang 2021, ekspor non migas ke Amerika Serikat menjadi yang tertinggi. Nilainya mencapai USD 3,53 miliar. Disusul ke Jepang sebesar USD 3,20 miliar. “Terakhir ke Tiongkok sebesar USD 3,04 miliar atau dengan peranan sebesar 15,03 persen,” jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)

 

Tags :
Kategori :

Terkait