Sesuai arti judul pameran, Gumregah, Komunitas Perupa Delta (Komperta) seolah saling tergugah dan hendak menggugah dalam lukisan. Pameran di Favehotel Sidoarjo, pada 17-25 Januari 2022, itu pun diterjemahkan dalam beragam pesan para pelukis.
Ada yang memang tergugah. Sebagai komunitas, para anggota Komperta kembali berpameran kembali setelah sekian lama ’dihantam’ pandemi. Namun, semangat berkarya pun menggugah setiap anggota untuk berkumpul lagi dalam pameran.
Selain itu, Gumregah, dalam bahasa Jawa, lebih berarti tiba-tiba. Itu menurut Mac Gayoon, ketua Komperta. Ia mengibaratkannya seperti seseorang yang terbangun tiba-tiba setelah tidur lama.
”Kondisinya memang begitu ya. Saat ada kesempatan dari Favehotel Sidoarjo, saya calling kawan-kawan. Eh semua langsung tergugah untuk ikut,” ujarnya.
Kesempatan untuk berpameran itu sebenarnya datang pada Desember. Saat digelar Rakerda Dewan Kesenian Sidoarjo di Fave Hotel.
Kebetulan Aries Luhur Haryono, Executive Marketing & Communication, menawarkan space di lantai satu hotel untuk dimanfaatkan sebagai ruang pameran lukisan.
Meskipun pihak hotel belum memberikan tanggal pasti, Komperta sudah menyetujui tawaran baik itu.
Kesempatan itu baru terwujud pada awal Januari. ”Mendadak. Mumpung space-nya free. Saya dorong kawan-kawan Komperta untuk pameran mulai 17 Januari sebagai bagian perayaan ultah hotel kami,” ujar Aries.
Tentu saja Komperta menyambutnya. Apalagi, Gayoon melihat antusiasme teman-temannya begitu tinggi. Setelah event kesenian bagai mati suri sejak pandemi, kesempatan berpameran tentu tak dilewatkan begitu saja.
”Koordinasinya cepat. Karya-karya yang sudah siap dikirim. Yang belum punya karya baru, langsung melukis. Saya juga melukis dadakan untuk event ini. Untung cepat selesai,” ujar pria 47 tahun itu.
Kebetulan pameran untuk menyambut ultah Favehotel Sidoarjo yang jatuh 27 Februari 2020 nanti.
Saat pembukaan pameran, pelukis Yoes Wibowo -salah seorang peserta pameran- datang membawa lukisannya berjudul Srikandi. Bukan baru memajang. Tapi ada pertimbangan Yoes pada ruang pamer yang masih perlu direspons.
”Eman kalau enggak diisi. Saya diminta membawa satu lukisan lagi untuk mengisi bidang tersebut,” ujar Yoes yang memajang lukisan lain berjudul Topeng Cirebonan.