Mendag Janjikan 70 Ribu Liter Per Bulan ke Jatim

Rabu 23-02-2022,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

MENTERI Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi keliling pasar sepekan belakangan. Ia melihat sendiri bahwa minyak goreng masih langka. Kalaupun ada, harganya sudah tidak wajar. Harga minyak goreng curah saja sudah nyaris Rp 20 ribu di berbagai wilayah di Jatim. Tentu yang bermerek jauh lebih mahal.

Lutfi mengatakan, Indonesia sudah punya stok minyak goreng curah 125 juta liter. Stoknya sudah ada sejak 14 Februari atau sudah lebih dari satu pekan. ”Jadi, sekarang ini lagi menetes turun ke bawah,” kata Lutfi kepada wartawan di Sleman kemarin (22/2).

Stok itu setara sepertiga dengan kebutuhan minyak goreng dalam negeri dalam satu bulan. Ia menegaskan bahwa semua minyak itu produk dalam negeri. Indonesia tidak impor.

Minyaknya hasil produksi Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Kendala distribusi membuat minyak goreng itu belum bisa menjangkau semua pasar di Indonesia.

Surabaya sudah dapat gelontoran minyak goreng curah sejak Jumat (18/2). Setelah mengunjungi Pasar Tambah Rejo, Mendag menerjunkan satu truk tangki berisi 5 ribu liter minyak.

Truk datang lagi Senin (21/2) di Tambah Rejo. Sedangkan kemarin (22/2), truk itu mendatangi Pasar Wonokromo. Masing-masing dapat 5 ribu liter. ”Saya dapat 10 liter,” ujar Mas’ud, pedagang Pasar Tambah Rejo.

Wakil ketua Kumpulan Pedagang Pasar Seluruh Surabaya (KPPSS) itu harus mengantre bersama ratusan pedagang lain. Tidak ada batasan maksimal minyak yang dibeli. Siapa yang punya wadah akan dilayani. Termasuk galon air mineral.

Setelah digelontor 15 ribu liter minyak goreng, harga minyak goreng curah Surabaya sudah turun jadi Rp 14.500. Namun, nilai itu masih tergolong tinggi. Sebab, Mendag meminta pedagang menjual minyak itu seharga Rp 11.500. Dari harga semula Rp 10.500.

Karena minyak langka, pembeli tetap membayar dengan harga itu. Sebab, minyak goreng bermerek masih mahal. ”Kemarin beli Bimoli masih 21 ribu,” lanjut Mas’ud.

Pasar Larangan, Sidoarjo, juga kedatangan truk minyak goreng Mendag kemarin. Pedagang pun antusias mengantre minyak murah itu. Ratusan jerikan dijejer memanjang hingga puluhan meter.

Kali ini Mendag mengutus Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan untuk memantau langsung operasi pasar di Sidoarjo. Katanya, ada 26 pasar yang akan didatangi truk minyak Mendag selama Februari. ”Ini akan rutin. Saya nggak mau pedagang kosong. Ada 131 pedagang di pasar Larangan harus diisi semua,” pinta Nurwan.

Menurutnya, Jatim merupakan wilayah penting dan strategis. Jika minyak goreng langka, perusahaan makanan yang memasok ke Indonesia Timur bisa terganggu.

Jatim juga berperan terhadap pasokan minyak goreng di wilayah Indonesia timur. Rencananya, 58 ribu ton minyak bakal dikirim ke Jatim. ”Saya tidak mau ada isu kelangkaan minyak goreng di Jatim. Kuota minyak akan dipasok lebih, 70 ribu liter per bulan,” ungkapnya.

Harga minyak yang dijual di Sidoarjo lebih mahal ketimbang Surabaya. Pedagang dapat harga Rp 11.800. Ia meminta pedagang menjualnya seharga Rp 12.800.

Ia juga meminta agar minyak tidak diberikan ke konsumen langsung. Pedagang harus merasakan bantuan itu agar harga minyak goreng bisa dikendalikan.

Tags :
Kategori :

Terkait