Super Semar

Sabtu 12-03-2022,04:00 WIB
Reporter : Dhimam Abror Djuraid
Editor : Yusuf M. Ridho

Selebihnya adalah sejarah. Soeharto mengonsolidasikan kekuasaannya dengan rekayasa politik yang canggih. Bung Karno benar-benar menjadi the lame duck yang tidak berdaya. Ia menjadi tahanan rumah sampai meninggal pada 1970.

Supersemar menjadi surat sakti bagi Soeharto. Supersemar kemudian dimanfaatkannya untuk mencari legitimasi budaya dengan mengidentifikasikan dirinya kepada Semar. Secara fisik, Soeharto tidak punya kemiripan dengan Semar. Tetapi, untuk mendapat legitimasi politik dan spiritual, Soeharto perlu tokoh idola yang memudahkannya untuk melakukan komunikasi politik kepada rakyat.

Maka, pilihannya jatuh kepada Semar. Secara fisik, bentuknya ”nganeh-nganehi”. Namun, Semar punya kewenangan level dewa tertinggi. Soeharto bukan Semar sembarang Semar. Ia Semar Super dan Super Semar. Dengan legitimasi itu, Soeharto bisa berkuasa lebih dari tiga dasawarsa. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait