Main Anggar, Fadli Zon vs Eko Kuntadhi

Kamis 17-03-2022,04:00 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf M. Ridho

Fadli Zon membantah terlibat terorisme. Bantahan ia kirimkan ke media massa. Soal ia menyerahkan sumbangan Hilal Ahmar Society Indonesia pimpinan dr Sunardi, tersangka teroris yang ditembak mati Densus 88 di Sukoharjo, Rabu (9/3).

BANTAHAN Fadli tidak tiba-tiba. Akibat postingan pegiat medsos Eko Kuntadhi. Di akun Twitter @_ekokuntadhi publikasi Selasa (15/3). Tulisannya begini:

”Hilal Ahmar Society penanggung jawabnya adalah dokter yang kemarin ditembak Densus 88, karena melawan saat mau ditangkap.”

”Lembaga ini adalah jaringan teroris yang banyak mengirim gerombolan ke Syuriah.” Dilengkapi foto Fadli Zon menyerahkan kotak berisi bantuan dari Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) untuk warga Suriah.

Ibarat pemain olahraga anggar, tusuk dan tangkis. Fadli yang biasanya selalu menusuk (dengan kritik ke pemerintah), kini ia ditusuk (dengan foto, 28 Mei 2015). Maka, ia menangkis.

Tangkisan Fadli bentuk surat yang panjang. Di situ ia juga menyebut Presiden Jokowi. Begini:

”Sebagai Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Korpolkam, 2014–2019), setiap hari saya menerima berbagai delegasi bahkan hingga puluhan orang. Delegasi masyarakat yang saya terima mewakili berbagai spektrum golongan dan kepentingan, baik untuk keperluan audiensi, penerimaan pengaduan, maupun courtesy call.”

Dilanjut: ”Sebagai wakil rakyat, saya selalu bersikap terbuka terhadap seluruh anggota masyarakat, apa pun suku, ras, agama, serta afiliasi politiknya. Itu adalah bagian dari tugas representasi saya sebagai anggota DPR RI.”

Fadli juga menyebut Presiden Jokowi menerima kedatangan terduga teroris Farid Okbah.

Begini: ”Upaya untuk mengait-ngaitkan saya dengan terduga teroris adalah fitnah belaka. Secara politik, saya menganggap ini adalah fitnah yang kotor, sama seperti kalau ada orang yang mencoba mengaitkan Presiden Joko Widodo dengan terorisme hanya karena pernah menerima terduga teroris Farid Okbah di Istana.”

Dilanjut: ”Sebagai informasi, pada 29 Juni 2020 Farid Okbah pernah diterima Presiden Joko Widodo di Istana. Pada 16 November 2021, Farid Okbah ditangkap oleh Densus 88 sebagai terduga teroris. Apakah dua peristiwa yang berlainan itu bisa dikait-kaitkan?”

Tangkisan Fadli sekaligus menusuk, dengan mengambil contoh Presiden Jokowi.

Media massa lalu mengungkit pernyataan keras Fadli yang mengusulkan pembubaran Densus 88 Antiteror Polri. Bahkan, terbaru, ketika tersangka teroris dr Sunardi ditembak mati oleh Densus 88, Fadli melontarkan kritik sangat keras, mengaitkan dengan Pancasila, begini:

”Seharusnya kemanusiaan yang adil dan beradab, tetapi praktiknya kebiadaban yang tidak adil tanpa kemanusiaan,” tulisnya di Twitter akun @fadlizon, Jumat (11/3).

Fadli menulis duka atas meninggalnya dr Sunardi: ”Semoga almarhum dokter Sunardi mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin.”

Tags :
Kategori :

Terkait