Jarak antarbangku juga sudah memenuhi aturan protokol kesehatan. Jika ia memakai kuota 50 persen, ruang kelas bakal melompong. Menurutnya, dispendik tidak akan mempermasalahkan kebijakan itu.
Siswa siswi, terutama kelas VI dan IX, butuh mengejar ketertinggalan. Satu setengah bulan lagi mereka harus menghadapi ujian akhir sekolah yang hasilnya bakal dilaporkan ke pusat sebagai asesmen pendidikan.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto punya tiga anak yang masih sekolah SD dan SMP. Ia mengingatkan dispendik jika memberlakukan metode dua sif. Cara tersebut sudah pernah dipakai di awal tahun. Saat itu banyak tenaga pendidik yang mengeluh karena beban mereka dobel. ”Ini harus dipastikan agar beban mengajar guru tidak terlalu berat,” katanya.
Pemkot juga perlu berkaca pada daerah lain yang sudah lebih dulu keluar dari jeratan Omicron. Misalnya, DKI Jakarta. Jika Pemprov DKI Jakarta membuka PTM 100 persen dan tidak terjadi apa pun, Surabaya bisa ikut menerapkannya.
DKI Jakarta terserang Omicron dua pekan lebih awal ketimbang Surabaya. Saat terjadi penurunan di DKI Jakarta, Surabaya berjuang keluar dari puncak penularan Omicron.
Pulau Bali juga terserang lebih dulu. Kini sudah banyak sekolah yang masuk 100 persen sejak 14 Maret lalu. Termasuk jenjang SD.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah berkali-kali mengatakan bahwa situasi makin terkendali. Katanya, sekali-kali lepas masker saat di luar ruangan tidak masalah.
Penghujung pandemi kian dekat. Indonesia bisa berdamai dengan Covid-19 seperti beberapa negara di Eropa. Selain sekolah dan kampus bisa normal, mereka sudah bisa nonton sepak bola tanpa prokes. ”Kita semua berdoa agar pandemi ini segera berlalu,” ujar politikus Demokrat itu. (Salman Muhiddin)