PMK di Jatim Tembus 80 ribu

Selasa 21-06-2022,06:34 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Tomy C. Gutomo

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur makin tak terkendali. Jumlah kasusnya naik hingga 17 ribu hanya dalam sepekan. Dari 62.095 ekor pada 13 Juni menjadi 87.865 ekor hari ini.

Kasus kematiannya pun meningkat. Dari 213 ekor menjadi 487 ekor hewan ternak yang dinyatakan mati. Kemudian, sebanyak 712 ekor hewan ternak dilakukan potong paksa. 

Dan sebanyak 13.766 hewan ternak yang dinyatakan sembuh dari PMK. Sisanya, sebanyak 72.900 ekor masih sakit atau menjalani proses penyembuhan. Tercatat lima daerah dengan kasus tertinggi.

BACA JUGA:Sapi Terjangkit PMK, Peternak Berikan Obat Demam dan Sakit Kepala dari Warung

Di antaranya, Kabupaten Probolinggo yakni 9.028 kasus, Kabupaten Malang sebanyak 7.775 kasus, Kabupaten Lumajang 6.914 kasus, Kabupaten Ponorogo 5.544 kasus, dan Kabupaten Jombang 5.197 kasus.

Kini semua daerah pun sudah terpapar PMK. Meski ada beberapa wilayah yang kasusnya sedikit. Seperti Kota Mojokerto hanya 2 kasus, Kabupaten Madiun 8 kasus, Kota Madiun 15 kasus dan Kota Surabaya 34 kasus.

Upaya pengobatan pun terus digalakkan oleh Satgas dari Dinas Peternakan di masing-masing wilayah. Pun demikian dengan vaksinasi untuk sapi sehat. Dalam waktu dekat, Jawa Timur bakal digelontor kuota vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 1,5 juta dosis. 

Meski demikian, jumlah itu masih jauh dari total kebutuhan. Yakni yang diusulkan mencapai 10,5 juta dosis. “Dalam tahap awal baru turun seribu dosis saja,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau peternakan di Kabupaten Nganjuk, Senin, 20 Juni 2022.

Dia berharap distribusi vaksin bisa terealisasi dengan cepat. Pemprov Jatim secepatnya mendistribusikan vaksin impor yang telah diterima. Setidaknya, bisa menurunkan angka penyebaran kasus PMK di Jawa Timur.

“Yang jelas, Pemprov Jatim akan berupaya maksimal dan cepat dalam penanganan PMK pada hewan ternak sekarang ini. Agar bisa segera dikendalikan dan dicegah penyebarannya,” tandasnyi.

Mengingat jumlah kasus di Jatim terus bertambah. Selain itu, Khofifah juga mendesak Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya. Agar segera menyelesaikan proses pembuatan vaksin PMK. Perkiraannya bakal tuntas pada akhir Juli atau awal Agustus nanti. Pemprov Jatim. “Kita berdoa saja semoga prosesnya segera selesai,” katanyi. (Mohamad Nur Khotib)

 

Kategori :