SETELAH SEKARAT , Barcelona kini sudah bisa bernapas lega. Mereka sudah mendapatkan uang. Satu per satu pemain yang diinginakan pun mendarat di Camp Nou. Barcelona bahkan dianggap sebagai kontestan paling serius untuk menjuarai La Liga 2022/2023.
Celakanya, klub Catalan itu tidak menyelesaikan semua urusannya dengan pemain, termasuk urusan gaji yang tertunggak. Gaji Frenkie de Jong salah satunya. Besarnya tidak main-main. Yakni GBP 17 juta (sekitar Rp 300 miliar). Padahal, Barcelona sudah setuju melego De Jong ke Manchester United. Untuk mendatangkan Robert Lewandowski dan Raphinha, misalnya, Barca menghabiskan uang GBP 100 juta sekitar (sekitar Rp 1,8 triliun). Nah, apa susahnya membayar tunggakan gaji pemain asal Belanda itu. Karena itu, eks kapten Manchester United dan bek tim nasional Inggris Gary Neville menyarankan De Jong menuntut Barcelona ke pengadilan. Menurut Marca, total utang Barcelona ke De Jong GBP 24 juta (sekitar Rp 430 miliar). Sedangkan GBP 7 juta (sekitar Rp 120 miliar) lainnya adalah bonus. Padahal, Barca sudah mendapatkan suntikan dana tunai yang didapatkan dari penjualan hak siar TV awal. Barcelona bahkan menyalip Chelsea untuk mendatangkan Jules Kounde dari Sevilla. Belakangan Barcelona bahkan sudah mendapatkan kesepakatan kedua dengan Sixth Street untuk menjual 15 persen lagi hak siar TV. Neville menyampaikan usulannya itu ke media sosial untuk mengecam raksasa Spanyol yang telah memilih untuk tidak membayar pemain ketika sudah mendapatkand uang. Eks bek Setan Merah itu pun mendesak De Jong yang menjadi incaran Erik ten Hag sepanjang musim panas ini untuk mengambil tindakan hukum terhadap Barcelona. ”De Jong harus mempertimbangkan tindakan hukum melawan Barcelona dan semua pemain harus mendukungnya!” katanya di Twitter. ”Sebuah klub menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain baru, sementara tidak membayar pemain yang mereka miliki di bawah kontrak dengan uang penuh adalah tidak bermoral dan pelanggaran. FIFPRO harus mengatasi intimidasi seperti ini dan menghentikannya,” tegas Neville. Barcelona dan Manchester United menyetujui kesepakatan GBP 63 juta (sekitar Rp 1,1 triliun) untuk mantan gelandang Ajax. De Jong tidak mau pergi sebelum Barcelona membayar tunggakan uang gajinya. Raksasa La Liga awalnya meminta penundaan pembayaran gaji De Jong karena pandemi. Barcelona terkesan membiarkan De Jong pergi tanpa melunasi tunggakannya. Itulah yang membuat saga transfer De Jong berlarut-larut. Barcelona sebetulnya sudah ”mengusir” De Jong secara halus. Caranya memang tidak lazim. Blaugrana mengizinkan De Jong mengikuti tur pramusim ke Amerika Serikat (AS). Namun, saat main, De Jong malah dipasang sebagai bek tengah.Tindakan Barca yang merekrut sejumlah pemain baru itu juga sempat membuat pelatih Bayern Munich Julian Nagelsmann terheran-heran. Ia terkejut karena Barcelona yang sedang sekarat bisa membeli pemain seperti klub yang tidak mengalami kesulitan likuiditas. (*)