Liem Ik San Daniel berprinsip, "biar lambat asal selamat. Tak kan lari gunung dikejar." Maksudnya, kata chairman Mister Global Jawa Timur ini, dalam melakukan sesuatu, kita harus tekun dan tidak melanggar norma-norma yang telah tertata dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat."
Dalam artian, apapun yang kita kerjakan, hendaklah dilakukan secara hati-hati. Tidak perlu tergesa-gesa hingga beroleh celaka. Sebab, Daniel yakin, "Asal kita bekerja dengan baik, jujur, dan telaten, semuanya akan dapat kita capai dengan maksimal. Baik harta, kesehatan, dan ketenangan." Persis seperti diajarkan Yuan Wen 袁文, seorang terpelajar era dinasti Song selatan, "安分守己" (ān fěn shǒu jǐ): fokuslah pada tujuan, tapi jangan menyalahi aturan.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Konjen Jepang Takeyama Ken-ichi: Jing Wei Tian Hai
Sering kali kita dapati orang yang menghalalkan segala cara untuk meraih apa yang diinginkannya. Misalnya, karena pengin cepat kaya, bukannya kerja keras, malah memilih korupsi sebagai jalan pintas. Akhirnya, ya, menggali kuburnya sendiri.
Daniel sebaliknya. Beragam pencapaian yang diperolehnya, tak lepas dari prinsip hidupnya yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai positif. Sejak 1996, ia adalah pemilik Victory EO, organizer pameran wedding pertama di Jawa Timur. Tahun 2004, EO yang dipimpinnya itu memperoleh 4 rekor MURI: untuk pemrakarsa dan pelaksana pembuatan kue dan gaun pengantin terpanjang di Indonesia, menggunting rambut dengan mata tertutup, dan fashion show dengan durasi waktu terlama di Indonesia.
Daniel yang merupakan dirut Dhoho Plaza Kediri dan LA Plaza Lamongan, juga punya M2M Training Centre di bidang fashion designer, modelling, dan presenter. Termasuk pula M2M Furnicenter sebagai pusat furnitur pertama di Surabaya yang berlokasi di pusat perbelanjaan. (*)