LONDON, HARIAN DISWAY - Bukan Harry Kane. Bukan pula Son Heung-min. Bukan. Keran gol kemenangan perdana pasukan Antonio Conte akhir pekan itu datang dari tiga pemain berbeda. Yakni, Ryan Sessegnon, Eric Dier, dan Dejan Kulusevski.
Satu gol lainnya datang dari bunuh diri lawan. Tim London Utara itu menang 4-1 atas tamunya, Southampton, di Stadion Tottenham Hotspur, London, Sabtu (6/8) malam. Itu laga perdana. Conte puas. Ia kini menunggu keran gol dari dua goal getter andalannya, Kane dan Son. Conte menebar senyum dan kerlingan maut ke mana-mana. Gol Spurs mengalir dari para pemain dengan suasana hati yang lapar dan mengancam. Bandingkan dengan Chelsea yang hanya menang karena hadiah penalti di Goodison Park saat melawan tuan rumah Everton. Atau lihat saja Liverpool yang nyaris terantuk dari pendatang baru Fulham di Cottage Road, London. Liverpool harus puas bermain imbang 2-2 dengan Fulham. Sessegnon, Dier, dan Kulusevski membalas gol tim tamu lewat bintangnya, James Ward-Prowse. Gol ketiga yang krusial datang berkat bunuh diri lucu Mohamed Salisu. ”Awal yang sangat bagus. Sangat penting untuk memiliki reaksi ini karena kami tertinggal 0-1 meski memulai dengan baik, dengan kepribadian yang hebat dan penguasaan bola yang bagus untuk menciptakan banyak situasi untuk mencetak gol. Kami tetap tenang. Kami terus bermain dengan cara yang kami tahu. Kami meraih tiga poin penting, tetapi yang paling penting adalah kami memenangkannya dengan sepak bola yang sangat bagus, dengan bola, tanpa bola, dengan tekanan penting,” ujar Conte yang karib dengan julukan The Godfather seperti dikutip The Daily Telegraph Minggu (7/8). Tampaknya tahap kedua dari teror transformasi Conte akan berkisar pada sikap dan kekuatan fisik timnya. ”Karakteristik untuk memainkan sepak bola yang intens, untuk memainkan jenis sepak bola modern ini yang sangat saya inginkan. Liga Inggris beda dengan liga-liga lain. Liga ini sangat sulit,” jawab pria Italia itu ketika ditanya apa yang ia coba tambahkan dengan invasi bisnisnya di bursa transfer musim panas ini. Perlu diingat, Tottenham hanya meraih satu poin dari dua pertandingan melawan Southampton musim lalu dan mungkin menjadi yang terburuk ketika Ward-Prowse mencetak gol pada menit ke-12. Moussa Djenepo memelintir Emerson Royal di dalam dan di luar dan mengirim bola kembali ke Ward-Prowse, tanpa penjagaan di tepi area penalti, yang melakukan tendangan voli yang bersih dan akurat yang meluncur ke lapangan dan berputar di luar umpan Hugo Lloris. Conte memiliki serangkaian opsi di bek sayap kanan. Itu bukan awal yang ideal untuk Royal, yang kontribusi berikutnya adalah upaya putus asa untuk memenangkan penalti di ujung yang lain. Wasit Andre Marriner sudah memutuskan dengan benar. Kesempatan lain jatuh ke tim tamu saat Spurs mencari ritmenya. Manajer Ralph Hasenhuttl, yang mengenakan dandanan resepsi pernikahannya yang dilengkapi dengan sepatu tenis, berpikiran sama dilihat dari reaksi sedihnya di pinggir lapangan. Tottenham menerima petunjuk itu dan mengambil kendali permainan. Sessegnon menyamakan kedudukan, mencuri untuk mengalahkan Kyle Walker-Peters di udara di tiang belakang dan menyundul umpan silang indah Dejan Kulusevski melewati Gavin Bazunu. Itu adalah gol pertamanya di Liga Inggris untuk Spurs. Ia kemudian menikmati penampilan terbaiknya untuk klub, selalu mengancam dalam serangan, meskipun itu tidak cukup untuk mencegah Conte menggantinya dengan pemain pengganti pertamanya, Ivan Perisic.Conte benar-benar oportunis. Ia memaksimalkan lima pergantian pemain. Pergantian lima pemain itu jadi aturan baru yang mulai diterapkan Liga Premier musim 2022/2023. (*)