PEPATAH Tiongkok yang dipilih Andre So sama dengan yang dipilih Owner Sido Muncul Irwan Hidayat: "饮水思源" (yǐn shuǐ sī yuán). Yang artinya: ketika minum air, ingatlah sumbernya.
"Sampai saat ini di telinga saya masih saja ter-save kata-kata itu. Karena dari kecil kalau lagi dimarahi atau dinasihati orang tua, pasti kata-kata ini yang nggak pernah berhenti diucapkan," kenang Andre, yang merupakan direktur bisnis Harian Disway.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua Yayasan ITC Center Lily Yoshica: Sai Weng Shi Ma, Yan Zhi Fei Fu
Dari situ Andre memahami bahwa, sebagai manusia, harus tahu balas budi. Harus tahu berterima kasih. Kecil atau besar pemberian orang, harus diingat dan dibalas –kendati si pemberi tidak mengharap balasan. Bahkan, kalau bisa, kata ajaran Tiongkok lainnya, "滴水之恩，当以涌泉相报" (dī shuǐ zhī ēn, dāng yǐ yǒng quán xiāng bào): budi baik setetes, mesti dibalas dengan berlimpah-limpah. Atau, dalam istilah Arab, "ahsanal jazaa'" (sebaik-baiknya balasan).
"Jika kita tahu balas budi, maka rezeki akan mengalir seperti air. Rezeki akan didapat dari semua penjuru," tegas Andre yang juga direktur Surabaya International Institute of Business and Technology (SIIBT), lembaga pendidikan yang banyak memberangkatkan anak didiknya studi ke Tiongkok dengan beasiswa.
Mungkin supaya tidak terlalu banyak berutang budi, atau sebagai lambang kesetiaan, Andre memilih tidak gonta-ganti tempat kerja. "Seumur hidup saya hanya bekerja di tiga tempat. Waktu kuliah di Taiwan, saya jalani kerjaan 4 tahun di tempat yang sama sekalipun pekerjaannya berat sekali," ujar Andre.
Andre baru pindah ke perusahaan, setelah wisuda. Kerja di sana selama 12 tahun. Kendati perusahaannya ganti bos berkali-kali, ia tetap memilih bertahan dan baru hengkang karena perusahaannya dijual.
Sekembalinya ke Indonesia, Andre lantas bekerja di SIIBT dan belakangan Harian Disway. SIIBT adalah pengembangan dari Indonesia Tionghoa Culture (ITC) Centre, yayasan yang didirikan Founder Harian Disway Dahlan Iskan. Terhitung, sudah 14 tahun Andre nunut Abah Dahlan. (*)