Meliputi dan pengawasan produk mulai dari pra produksi hingga sampai ke konsumen akhir, dalam hal ini adalah tanaman anggrek. Jika produk merupakan benda hidup maka tingkat pengawasan dan pengelolaannya haruslah lebih andal mengingat rentannya produk anggrek rusak atau mati sebelum dapat dinikmati oleh konsumen akhir.
”DD Orchid yang juga meniatkan usahanya memiliki napas pemberdayaan ke masyarakat sekitar pun diharapkan tetap dapat melakukan fungsi pengendaliannya dengan baik,” kata Kartika.
Sub-bab kedua tentang management stock disampaikan Maharani. Ia menyampaikan tentang pengendalian stok yang merupakan salah satu masalah yang kerap muncul dalam pengelolaan tanaman anggrek ini.
”Selain menekankan pada fungsi pengawasan dan pengendalian perlu diimbangi dengan teknologi pencatatan yang memudahkan bagian administrasi mencatat keluar masuknya produk berikut dengan arus kas dan perhitungan keuntungan,” katanya.
Ketua PKM Wuryan Andayani menerima kenang-kenangan dari pemilik DD Orchid.
Tim PKM mengusulkan penerapan aplikasi Qasir.id yang dinilai mampu memberikan kemudahan bagi DD Orchid dengan fitur pengelolaan produk dan inventarisnya cukup andal dan dapat menampung hingga ribuan variasi produk. Setiap aktivitas pembelian dan penjualan dapat tercatat secara langsung sehingga pihak DD Orchid tidak perlu melakukan rekapitulasi lagi. Tidak hanya itu, aplikasi Qasir dapat diakses secara real time menggunakan mobile apps sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan dan sangat menyingkat waktu.
Ditegaskan Wuryan, dengan adanya kegiatan PKM ini, semoga ada solusi dari permasalahan yang ada. ”Ke depannya penyusunan pembukuan untuk petani anggrek dan supply chain management untuk DD Orchid bisa lebih baik dari sebelumnya,” tegasnya. (*)