Mereka juga minta agar SPBU menyalurkan BBM secara normal kepada masyarakat. Kemudian, melakukan build up stock di terminal BBM, LPG, dan SPBU. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kekosongan akibat panic buying dari masyarakat.
Selain itu, memastikan tersedianya LO SPBU. ”Kami juga melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi secara rutin. Kami siap melakukan operasi pasar LPG 3 kg. Kami juga akan menyiagakan mobil tangki untuk menghadapi lonjakan permintaan dari SPBU,” ungkapnya.
Kepala Polda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyatakan telah memantau perkembangan isu BBM. Termasuk memetakan daerah kerawanan secara umum yang segala kemungkinan yang akan terjadi. Misalnya, antrean pembelian BBM di SPBU, potensi unjuk rasa, sampai dengan upaya penimbunan BBM.
Nantinya, untuk melakukan penjagaan, dilibatkan Ditsamapta, Satuan Brimob, dan Ditlantas Polda Jatim. ”Kami juga melaksanakan deteksi dini dan aksi untuk mengantisipasi kerawanan yang akan timbul,” ungkapnya. (*)