OLEH orang tuanyi, Grace Peradhana Harsono dididik untuk menjadi pribadi yang disiplin. "Aku pun mendidik anakku begitu," kata istri mendiang Arif Harsono, bos Samator, itu. Dengan berdisiplin, seseorang akan lebih mempunyai kesempatan untuk meraih kesuksesan.
Sebaliknya, orang yang asal-asalan, sulit untuk bisa sukses. Kalau pun bisa, mungkin karena faktor keberuntungan belaka --alias lagi hoki saja.
Tentu, sukses tidak hanya diukur dari seberapa banyak harta yang dipunya. Jiwa raga yang sehat, keluarga yang rukun, anak-anak yang berbakti, juga merupakan wujud dari kesuksesan.
Setelah sukses, yang tak kalah penting adalah tetap berlaku baik. "Jadi orang harus kindness. Nggak boleh sombong walaupun kaya dan pinter," tegas Grace, sambil tertawa.
Kitab Zuo Zhuan (左传) pun mengajarkan demikian. Manusia, sebagaimana dituliskan di sana, mesti "富而不骄" (fù ér bù jiāo): kaya tapi tidak sombong.
Makanya, padi layak jadi teladan: makin berisi makin merunduk. Sebab, seperti dituliskan dalam kitab Shu King (书经), "满招损, 谦受益" (mǎn zhāo sǔn, qiān shòu yì): tinggi diri merugikan, rendah hati menguntungkan. (*)