Tindakan-tindakan seremonial dan formalitas itu adalah hal standar yang seolah-olah menjadi sesuatu yang otomatis untuk dilakukan pemerinath ketika menghadapi situasi bencana seperti ini. Tindakan-tindakan tersebut menjadi bagian dari standard operating procedure (SOP) atau protap alias prosedur tetap. Semua dilakukan secara otomatis dan mekanik seperti mesin.
Tragedi Kanjuruhan adalah tragedi sepak bola terburuk di dunia dengan korban terbesar sejak 1964. Peristiwa itu akan menjadi trauma yang berkepanjangan bagi puluhan ribu Aremania. Tragedi tersebut akan tetap menjadi hantu yang menakutkan sepanjang hidup mereka.
Tragedi Kanjuruhan juga akan menjadi kenangan buruk yang akan diperingati setiap tahun oleh Aremania. Luka itu akan menjadi trauma berkepanjangan jika penanganan oleh negara tidak memuaskan.
Kalau penyelesaiannya bersifat formalitas, polisi yang dicopot hanya selevel kapolres, dan tidak ada tersangka yang diadili, tragedi itu akan berkembang menjadi dendam panjang.
Dan sangat mungkin, kera-kera Ngalam akan lantang meneriakkan ”silup bangijab”. (*)