Dengan segala properti yang berusaha disesuaikan dengan cerita Sleeping Beauty, dr Tiara Lestari mewujudkan impiannya menjadi Princess Aurora dalam dongeng Putri Tidur yang diselamatkan oleh pangeran bernama Prince Philip yang tentu sajak diperankan oleh dr Steven Philip Surya.
Baru menikah pada 3 September 2022 lalu, deretan foto pre-wedding yang dilakukan dr Tiara Lestari dan dr Steven Philip Surya ini tak habis-habisnya dinikmati lagi. Apalagi untuk mencapai hasil seindah ini, keduanya perlu effort luar biasa. Ceritanya seru.
Serasa di negeri dongeng, dr Tiara dan dr Steven memilih cerita legenda Sleeping Beauty sebagai ide dasarnya. Salah satu dongeng terkenal dari Disney itu diambil karena dr Tiara sangat menyukai tokoh Princess Aurora atau yang lebih dikenal sebagai Putri Tidur.
”Saya setujui konsepnya karena itu fairy tale favorit Tiara sejak kecil. Ceritanya Tiara jadi putri Princess Aurora atau Briar Rose, saya jadi pangeran Prince Philip. Kebetulan nama tengah saya sama dengan pemeran tokoh pria di cerita itu, hehehe,” terang dr Steven.
Seperti ceritanya, foto pre-wedding yang dilaksanakan pada 2 Juni 2022 itu diambil untuk menggambarkan beberapa adegan yang ikonik dari Sleeping Beauty.
--
Namun secara garis besar ada dua tahap pre-wedding yang saling berkelanjutan yang mereka lakukan dalam sehari itu. Adegan pertama diambil dengan fokus pada cerita Putri Tidur.
Untuk mendekati suasana, pre-wedding digelar di sebuah hutan, Orchid Forest Cikole di Cikole, Bandung. Mereka rela melakukannya pagi-pagi betul untuk mendapat kabut hutan dengan menggunakan baju kasual. ”Di sinilah kami berdua serasa berada di negeri dongeng,” kata dr Tiara.
Foto pun diarahkan untuk menceritakan bagaimana ketika sang putri yang asyik bermain di hutan lalu tidak sengaja tertusuk jarum mesin jahit lalu tertidur lelap. Hingga datanglah sang pangeran menemukan sang putri yang terbangun setelah mendapat ciuman cinta sejatinya.
--
”Ending-nya kami menunjukan rasa syukur dan bahagia dengan bermain bersama di tengah hutan dengan mengenakan busana cheongsam,” ujar perempuan kelahiran Kendari, 28 Maret 1995 itu.
Bila melihat proses di baliknya, dr Tiara dan dr Steven sangat terkesan. Apalagi sehari sebelumnya, mereka sempat khawatir dengan cuaca. Padahal semua foto pre-wedding akan dilangsungkan di outdoor.
”Kebetulan dua hari terakhir memang selalu hujan cukup deras. Selain itu kami was-was dengan awan mendung yang tentu saja dapat mengganggu proses foto pre-wedding,” papar dr Steven.
--
Setelah kelar merias wajah dan rambut dr Tiara oleh Vindoo Makeup (@vindoomakeup) di sebuah hotel, mereka menuju lokasi pertama. ”Lucunya, di tengah perjalanan, kami kesasar hingga harus memutar ke daerah persawahan. Ada-ada aja pokoknya,” katanya.
Di tempat tujuan -yang sinyalnya timbul tenggelam hingga cukup sulit berkomunikasi- semua tim telah sibuk bekerja. Bagian dekorasi sedang menata ranjang di tengah hutan lengkap dengan properti mesin jahit.
Melihat upaya tim yang diorganisir oleh Zada Project Wedding and Event (@zadaprojectwedding) itulah keduanya mengaku sangat haru. ”Sebab jika melihat akses jalan dari tempat parkir mobil sampai ke lokasi yang cukup curam dan jalan sempit, kok mereka bisa membawa semua properti ke lokasi,” tutur dr Steven.
Sebelum beradegan menjadi putri dan pangeran, keduanya mengabil foto dalam adat Tionghoa sesuai latar belakang budaya mereka, sembari menunggu proses mendekorasi selesai.
--