Hore! BUMN Luncurkan Vaksin IndoVac

Kamis 13-10-2022,12:03 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Vaksin IndoVac yang atau vaksin BUMN resmi diluncurkan hari ini, Kamis, 13 Oktober 2022. Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkannya lewat Instagram.

"Mulai hari ini, vaksin IndoVac diluncurkan," kata Erick. Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) lah yang memberi nama vaksin Covid-19 karya anak bangsa itu.

"Teringat saat melaporkan pengembangan vaksin BUMN ke Presiden @jokowi pada saat kunjungan ke Korea beberapa waktu lalu. "Vaksin IndoVac," adalah pemberian nama dari Bapak Presiden, yang hari ini meluncurkan dan mengapresiasi vaksin dengan bahan baku lokal, karya anak bangsa," tulis Erick.

Presiden memberi mandat BUMN agar bisa menciptakan vaksin sendiri. Selama dua tahun terakhir, Indonesia bergantung pada vaksin luar negeri. 

BUMN sudah memiliki modal besar: BioFarma merupakan produsen vaksin terbesar nomor 5 di dunia. Kapasitas produksinya mencapai 3 miliar dosis dan diekspor ke 153 negara.


Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan sambutan di peluncuran Vaksin IndoVac.-Kementerian BUMN-

Oleh karena itu, Erick meyakini jika vaksin Covid-19 bisa diproduksi dalam negeri. Keran impor pun bisa ditutup demi penghematan anggaran negara.

"Selain berdiplomasi ke luar negeri untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dua tahun lalu, saya juga mendorong agar BUMN juga bisa mengembangkan vaksin Covid-19 sendiri. Banyak yang belum tahu, BioFarma adalah produsen vaksin ke-5 terbesar di dunia, memproduksi 3 miliar dosis vaksin yang diekspor ke 153 negara," ucap Erick.

Vaksin tersebut tercipta berkat kerjasama PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine Amerika Serikat (AS). Vaksin ini juga telah mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM di akhir September.

BPOM menjelaskan vaksin Indovac akan digunakan untuk vaksinasi primer dua dosis dengan interval 28 hari. Vaksin akan digunakan untuk masyarakat dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Pandemi memang sudah melandai. Namun, vaksinasi dinilai tetap diperlukan. Terutama vaksin booster yang angkanya masih seperempat dari target. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait