Pantai Melasti Ungasan atau Melasti beach adalah salah satu pesona di Badung, Bali. Letaknya berada di balik bukit kapur. Di balik tebing-tebing cadas.
Pantai Melasti baru diresmikan pada 12 Agustus 2018. Keberadaan dan potensi Pantai Melasti baru disadari karena awalnya pantai tersebut berada di balik bukit kapur yang cukup tinggi. Akses menuju ke sana mulanya cukup susah. Namun setelah dirancang menjadi tempat wisata, tempat tersebut direnovasi. Beberapa fasilitas seperti beach club dan helipad dibangun di kawasan itu.
Keindahan Pantai Melasti sampai saat ini masih hinggap dalam ingatan saya. Ketika itu saya berwisata ke sana bersama keluarga, pada 18 Februari 2022. Dari Tuban, tempat tinggal saya, kami naik mobil pribadi.
Perjalanan cukup lama. Melalui jalur tol, arah Surabaya, lalu bablas Banyuwangi. Salah satu pemandangan yang saya suka ketika menuju ke Bali adalah Alas Purwo. Areal hutan yang cukup panjang hingga menuju Pelabuhan Ketapang.
Seperti biasa, mobil naik kapal. Menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Lama perjalanan berlayar sekitar satu jam. Berbagai bangunan khas Bali dan pura, menunjukkan kekhasan Pulau Dewata. Sampai saat ini saya meyakini bahwa Bali adalah potongan surga yang jatuh di salah satu sudut Nusantara.
Dari Gilimanuk ke Pantai Melasti, jika dilihat dari Google Maps, jaraknya cukup jauh. Ibarat pucuk lawan pucuk. Sekitar lima jam perjalanan. Tapi kami menyetir dengan santai. Tak terburu-buru karena memang niatnya refreshing. Sejenak menjauh dari hiruk pikuk kota dan segala keramaian.
Beberapa kilometer sebelum sampai, kondisi jalan terus menanjak. Bahkan tanjakannya tergolong curam. Jadi jika ingin berkunjung ke sana, pastikan kondisi kendaraan Anda benar-benar prima. Pastikan pula Anda memiliki keahlian mengemudi yang mumpuni. Salah sedikit saja, mobil bisa meluncur turun.
Rasanya sedikit mirip alur tanjakan di Pujon, Malang. Namun lebih ekstrem. Terus menanjak dan meliuk-liuk. Bahkan di sela belokan, arah berlawanan kadang sama sekali tak terlihat. Ekstra hati-hati.
Antusiasme pengunjung dari banyak daerah yang menikmati suasana Pantai Melasti.--
Pintu masuk kawasan wisata Pantai Melasti adalah tiga gapura yang berarsitektur seperti pura di Bali. Dua gapura kanan dan kiri digunakan untuk akses keluar masuk. Sedangkan gapura bagian tengah ditutup alias tidak difungsikan. Areal parkir kendaraan cukup luas. Biaya parkir untuk mobil seharga 15 ribu rupiah.
Tiket masuk ke lokasi wisata cukup terjangkau. Untuk dewasa hanya 8 ribu rupiah per orang. Sedangkan anak-anak, 3 ribu per orang. Padahal dari berbagai cerita, beach club yang ada di Pantai Melasti merupakan salah satu beach club paling digemari di Bali. Karena menyimpan berbagai kemewahan plus fasilitas.
Pertama menginjakkan kaki di lokasi wisata, pantai tersebut memang sangat memesona. Pasirnya berwarna cokelat. Satu dari beberapa pantai di Bali yang berpasir cokelat. Tapi ada juga di beberapa sudut, pasirnya berwarna putih.
Salah satu penanda bagi pengunjung yang datang ke Pantai Melasti.--
Di tengah pasir terdapat beberapa batu padas. Sedangkan di belakang areal pantai terdapat tebing kapur. Beberapa sudut adalah bukit yang ditumbuhi tanaman-tanaman hijau. Beberapa ekor camar tampak beterbangan mengitari tebing tersebut, kemudian hinggap di salah satu pohon.
Para bule terlihat sibuk berenang. Di Pantai Melasti, jarang ada wisatawan asing yang berjemur. Menurut keterangan masyarakat, jika berjemur mereka tak memilih berjemur di pantai, namun lebih memilih berjemur di beach club setempat. Karena tiga beach club di situ menawarkan fasilitas untuk berjemur atau sun bath. Cahaya matahari Nusantara memang nyaman di kulit. Termasuk di Bali. Matahari di sini memang sangat ramah, tak nylekit di kulit seperti musim panas di Eropa.
Saya di depan salah satu bagian yang ikonik di bukit kapur Pantai Melasti, tempat wisata menarik buat pengunjung dari berbagai daerah dan negara.--
Di sana yang menarik adalah fasilitas helipad. Namanya Fly Bali Heli. Pengunjung dapat merasakan sensasi naik helikopter di Pantai Melasti. Tapi biayanya tentu mahal. Ingin mencoba merasakan? Saya beritahu ya, paling murah harganya 5,9 juta rupiah. Durasi untuk harga termurah adalah 12 menit. Jadi naik helikopter selama 12 menit harganya 5,9 juta. Hanya orang-orang berduit saja yang menikmati layanan tersebut.
Saya sempat melihat helikopter itu berputar-putar di langit. Melewati laut dan terus bergerak lurus, kemudian kembali lagi dan mendarat helipad. Namun durasinya lebih dari 12 menit. Kalau dihitung, sekitar 1 jam lebih. Harganya di atas Rp5,9 juta dong? Untuk 1 jam 10 menit harganya Rp30 juta.